Assassin’s Creed Shadows Dapatkan Patch Hari Pertama Agar Mencegah Pemain Menghancurkan Kuil
Raden Erlangga – Pada pembaruan terbaru Assassin’s Creed Shadows, Ubisoft merespons kontroversi besar setelah kritik dari politisi Jepang, Hiroyuki Kada. Politisi tersebut menyuarakan keprihatinan terkait dampak negatif yang mungkin timbul dari kebebasan pemain untuk menghancurkan objek di kuil dalam Assassin’s Creed Shadows, yang dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati tempat suci di dunia nyata.
Sebagai tanggapan atas hal ini, Ubisoft merilis patch hari pertama yang menghapus kemampuan untuk menghancurkan sebagian besar objek di kuil. Meskipun pemain masih dapat menghancurkan beberapa objek minor, elemen-elemen penting yang terkait dengan kesucian kuil kini menjadi tidak dapat dihancurkan. Langkah ini menunjukkan komitmen Ubisoft terhadap sensitifitas budaya dan penghormatan terhadap ruang-ruang suci.
Pentingnya Menjaga Penghormatan Agama
Keputusan untuk mengubah fitur ini mencerminkan pengakuan Ubisoft akan pentingnya keseimbangan antara kesenangan dalam gameplay dan penghormatan terhadap nilai budaya serta agama dunia nyata. Meskipun permainan ini memberi kebebasan bagi pemain untuk menghancurkan objek-objek, kuil kini dianggap sebagai area yang harus dijaga.
Kuil dalam Assassin’s Creed Shadows bukan hanya sekadar dekorasi, mereka membawa makna budaya dan spiritual yang mendalam. Langkah Ubisoft ini mengirimkan pesan bahwa situs-situs suci harus diperlakukan dengan hormat. Dengan perubahan ini, pengembang menunjukkan bahwa mereka menghargai integritas budaya, bahkan dalam dunia virtual permainan video.
Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!