Raden Erlangga – Di tengah kesuksesan Dragon Ball: Sparking! Zero, yang berhasil terjual lebih dari tiga juta copy hanya dalam 24 jam pertama, Bandai Namco justru menghadapi isu internal yang cukup mengejutkan. Menurut laporan dari Bloomberg, perusahaan tersebut dikabarkan sedang memangkas jumlah karyawan dan membatalkan beberapa proyek besar akibat menurunnya permintaan pasar untuk sejumlah judul game tertentu.
Sejak bulan April 2024, sekitar 200 dari total 1.300 karyawan di Bandai Namco Studios Jepang dilaporkan telah dipindahkan ke ruang khusus yang disebut “oidashi beya” atau “ruang pengusiran”. Dimana mereka tidak diberi pekerjaan atau tugas apa pun. Tindakan ini sering kali digunakan oleh perusahaan di Jepang. Sebagai cara untuk mendorong karyawan agar mengundurkan diri secara sukarela, mengingat undang-undang tenaga kerja yang ketat di negara tersebut. Akibatnya, hampir 100 karyawan telah mengundurkan diri setelah mengalami tekanan ini. Dan angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa bulan ke depan.
Meskipun demikian, Bandai Namco membantah tuduhan penggunaan ruangan tersebut untuk menekan karyawan agar meninggalkan perusahaan. Dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg, seorang perwakilan Bandai Namco menjelaskan bahwa “Keputusan kami untuk menghentikan pengembangan beberapa game didasarkan pada penilaian komprehensif dari situasi yang ada. Beberapa karyawan mungkin perlu menunggu sebelum ditempatkan pada proyek berikutnya, tetapi kami tetap akan melanjutkan penugasan saat proyek baru muncul. Tidak ada organisasi yang disebut sebagai ‘oidashi beya’ di Bandai Namco Studios”.
Keputusan ini dikaitkan dengan adanya penurunan minat pasar, khususnya untuk game-game mobile dan online. Yang mengakibatkan Bandai Namco harus melakukan peninjauan ulang portofolio game mereka. Selama tiga kuartal terakhir hingga Desember 2024, perusahaan mengalami penurunan nilai sebesar ¥21 miliar (sekitar Rp 2 triliun). Hal ini mengharuskan mereka untuk membatalkan sejumlah proyek, termasuk MMORPG Blue Protocol yang eksklusif di Jepang. Serta game mobile Tales of the Rays yang juga dihentikan pada bulan Juli.
Beberapa Proyeknya Ikut Dibatalkan
Tak hanya itu, beberapa proyek game berbasis anime populer seperti Naruto dan One Piece juga dilaporkan telah dibatalkan, meskipun awalnya sangat dinantikan oleh penggemar. Bahkan, sebuah proyek kolaborasi dengan Nintendo turut dibatalkan.
Meskipun beberapa judul sukses seperti Dragon Ball: Sparking! Zero dan Tekken 8 terus mendulang popularitas, Bandai Namco harus menghadapi kenyataan bahwa tidak semua proyek mereka mampu memenuhi ekspektasi pasar yang semakin kompetitif. Terutama setelah berakhirnya masa puncak pandemi yang sempat mendongkrak industri game secara global.
Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di channel YouTube, Instagram dan juga situs Share Button.