Dbrand Berhenti Menjual Faceplate Hitam PlayStation 5 Setelah Mendapatkan Ancaman Dari Sony

Perusahaan peripheral asal Kanada, Dbrand telah menyatakan bahwa mereka tidak lagi menjual faceplate hitam PlayStation 5, setelah mendapatkan sebuah ancaman dari Sony. Dbrand sendiri mulai menjual Darkplate untuk konsol PlayStation 5 dengan harga 50 USD atau sekitar 700 ribu Rupiah pada bulan Februari tahun ini, dan hanya beberapa jam saja stock untuk faceplate tersebut habis sampai bulan Mei.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting pada hari Sabtu kemarin, pihak perusahaan tersebut mendeklarasikan bahwa Darkplate kini sudah “mati,” menyulus sebuah surat yang mereka dapatkan dari pengacara Sony Interactive Entertainment yang mengancam mereka akan menggugat atas:

  • “pembebasan sementara dan permanen, penghancuran materi yang melanggar perintah Pengadilan, dan pemulihan keuntungan Dbrand dan ganti rugi moneter tambahan”
  • “pemulihan ekstensif berdasarkan hukum AS, termasuk ganti rugi terhadap penjualan lebih lanjut dari materi yang melanggar, penghancuran semua materi yang melanggar, pemulihan keuntungan, dan kerugian klien kami yang hilang, dan ganti rugi menurut undang-undang hingga $ 150.000 per-karya yang dilanggar”
  • “sebuah perintah, pemusnahan, penyerahan dan pengeksporan barang, pelarangan impor barang, dan pemberian ganti rugi dan penghitungan keuntungan, ganti rugi, ganti rugi yang bersifat menghukum dan bunga serta biaya”

Berdasarakan surat Cease and Desist Order, yang telah dibagikan Dbrand, pengacara Sony mengatakan bahwa karena “pemasaran luas konsol PlayStation 5, serta popularitas komersialnya, dan liputan media secara besar-besaran,” faceplate tersebut telah “secara eksklusif sudah berkait dengan SIE dalam benak para konsumen, dan telah menjadi lambang goodwill yang cukup besar.”

Surat tersebut juga membahas mengenai tantangan Dbrand sebelumnya kepada Sony untuk “coba dan gugat kami” dengan menyatakan bahwa meskipun mereka mendapatkan pernyataan bernada provokatif dari Dbrand, Sony lebih memilih perusahaan tersebut berhenti menjual produk ini dibandingkan harus membawa masalah ini ke pengadilan.

“terlepas dari kekhawatiran serius SIE mengenai perilaku Dbrand, dan meski perusahaan Anda mengadopsi tagline ‘silakan, gugat kami’ – kemungkinan dengan mempertimbangkan SIE – klien kami ingin menawarkan Dbrand untuk menyelesaikan masalah ini tanpa tindakan hukum,” bunyi surat tersebut.

Dalam pernyataannya sendiri, Dbrand mengklaim bahwa mereka tidak mengambil penjualan dari Sony dengan menjual faceplate, dan menyebutkan bahwa para pemilik konsol berhak untuk menggunakan “part aftermarket” pada konsol mereka, dan membandingkannya dengan seorang pemilik mobil yang menggunakan part pengganti pihak ketika untuk mobil mereka setelah mendapatkan kecelakaan.

Dbrand juga berspekulasi mengenai alasan mengenai ancaman Sony, ia percaya bahwa Sony berencana untuk merilis sebuah konsol PS5 hitam, dan tingak menginginkan “sebuah robot berbentuk gajah di dalam ruang tersebut,” menunjuk bahwa Sony sendiri telah merilis sebuah kontroler DualSense hitam, dan sebuah headset Pulse 3D hitam.

Sumber: VGC

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More