Detail Baru AGNI: Village of Calamity

Raden Erlangga – Di tengah gelombang kebangkitan game horor klasik dan eksplorasi budaya lokal dalam industri game Indonesia, hadir sebuah judul yang tak hanya menjanjikan, tapi juga medium yang cukup ambisius, yaitu, AGNI: Village of Calamity.

YouTube player

Berawal dari sebuah konsep kreatif oleh Leo (@artofavero), game ini membawa kita pada perjalanan mencekam seorang penyelidik yang nekat melawan perintah dan menghadapi mimpi buruk yang perlahan-lahan terungkap di sebuah desa terpencil nan misterius. AGNI bukan sekadar game horor. Ia adalah surat cinta pada game survival horror era PS1 seperti Silent Hill dan Resident Evil. Namun dibungkus dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang kental, serta narasi bergaya Lynchian yang membuatmu bertanya-tanya, apa yang sebenarnya nyata?

Premis Cerita: Ketika Kebenaran Membawa Petaka

Kisah AGNI berpusat pada seorang investigator bernama Agni, anggota dari satuan kepolisian rahasia Indonesia yang membangkang perintah atasan demi menggali sebuah kasus yang terpendam. Tanpa izin resmi, ia menyusup ke sebuah desa terpencil di Jawa yang diselimuti berbagai tanda bahaya. Dan disanalah mimpi buruknya dimulai.

Detail Baru AGNI: Village of Calamity

Namun apa yang awalnya tampak seperti penyelidikan biasa. Perlahan berubah menjadi perjalanan psikologis penuh trauma, ilusi, dan kenyataan yang mulai retak. Agni tak hanya harus mengungkap misteri desa tersebut, tapi juga menghadapi luka batin dan keputusan masa lalu yang menghantuinya. Semakin dalam ia menelusuri, semakin blur batas antara dunia nyata dan dunia lain.

Atmosfer Horor yang Kental dengan Cita Rasa Lokal

Satu hal yang membuat AGNI unik adalah kemampuannya memadukan atmosfer horor dengan warisan budaya lokal. Desa yang dijelajahi Agni bukan sekadar latar tempat, ia adalah karakter tersendiri. Dari arsitektur rumah Jawa yang mistis, suara gamelan samar yang menghantui di kejauhan, hingga mitos-mitos lokal yang menjadi akar narasi. Semuanya diramu menjadi pengalaman imersif yang otentik.

Detail Baru AGNI: Village of Calamity

Tak hanya itu, simbolisme, kepercayaan spiritual, dan bahasa lokal hadir sebagai bagian integral dari gameplay dan cerita. Ini membuatnya terasa lebih personal bagi pemain Indonesia, sekaligus menjadi sesuatu yang eksotis dan menarik untuk pemain global.

Gameplay Klasik Tapi Penuh Inovasi

AGNI mengusung pendekatan kamera tetap (fixed camera) ala game-game survival horror klasik. Setiap sudut kamera dirancang untuk meningkatkan ketegangan dan memberikan kesan sinematik. Pemain harus pintar mengatur resource, memecahkan puzzle, dan menghindari bahaya dalam dunia yang tidak memberi ampun.

Detail Baru AGNI: Village of Calamity

 

Salah satu elemen paling menonjol adalah kehadiran entitas tak terkalahkan bernama Algojo. Layaknya Mr. X dari Resident Evil 2, Algojo akan terus memburu Agni sepanjang permainan. Sebagai investigator, pemain akan menggunakan sistem inspeksi untuk mengumpulkan petunjuk, memahami latar belakang kejadian, dan merangkai kepingan puzzle naratif yang tersebar di berbagai lokasi.

Detail Baru AGNI: Village of Calamity

Menariknya, setiap objek yang ditemukan bisa diperiksa lebih jauh dalam inventory, mengungkap lapisan-lapisan makna tersembunyi, simbol rahasia, atau bahkan catatan personal yang bisa membantu (atau malah menyesatkan) proses penyelidikan. Ini mendorong pemain untuk berpikir kritis dan memperhatikan detail.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More