Diduga Menjiplak, Dev PUBG Gugat Garena, Apple, dan Google

Developer dari game PUBG, Krafton dikabarkan belum lama ini telah melayangkan gugatan terhadap developer Garena, dan juga Apple serta Google, atas dua buah game mobile yang dipercaya sang developer meniru game populer shooter miliknya.

Seperti yang dijelaskan dalam sebuah gugatan yang dilayangkan oleh perusahaan tersebut, dan ditemukan oleh The Verge, Krafton telah menuduh Apple dan Google “secara terang-terangan mendistribusikan game yang meniru PUBG versi mobile”, yang dikembangkan oleh Garena di app store mobile mereka.

Krafton sendiri saat ini tengah mencari ganti rugi dari Garena (dan perusahaan lainnya yang terlibat) mengenai apa yang di deskripsikannya sebagai “pelanggaran hak cipta yang disengaja, dan merajarela” seputar perilisan dua game yang dikembangkan oleh Garena, Free Fire, dan Free Fire Max.

Garena sendiri mendeskripsikan Free Fire sebagai “game shooter survival ultimate yang tersedia di mobile,” mengadu 50 pemain satu dengan yang lainnya (atau dalam 4 regu) dalam putaran berdurasi 10 menit yang berlokasi di pulau, yang melibatkan terjun payung, tetap berada di zona aman, dan menjadi pemain yang bertahan sampai akhir.

Diduga Menjiplak, Dev PUBG Gugat Garena, Apple, dan Google

Krafton berargumen dalam gugatannya bahwa Free Fire dan Free Fire Max “secara ekstensif meniru banyak aspek Battlegrounds”, termasuk “fitur ‘air drop’ opening game yang unik, yang telah memiliki hak cipta” dan juga sebuah “kombinasi, dan pilihan senjata, armor, dan objek unik lainnya, lokasi, dan keseluruhan pilihan skema warna, bahan, dan teksture” yang terlihat dalam game.

Meski Free Fire dan Free Fire Max tersedia secara gratis di Google Play dan Apple App store, terdapat sejumlah in-app purchases. Krafton mengklaim bahwa Garena telah membuat “ratusan juta dolar” dari penjualan yang dibuat di kedua game tersebut, dan dengan menghadirkannya, Apple dan Google memiliki “jumlah pendapatan substansial yang sama dari distribusi Free Fire.”

Dilansir dari gugatan tersebut, Krafton sebelumnya telah membuat kontrak dengan Garena mengenai game tersebut. “Pada atau sekitar 21, Desember, 2021, Krafton meminta Garena segera menghentikan eksploitasi Free Fire, dan Free Fire Max,” bunyi gugatan tersebut yang selanjutnya menyatakan bahwa Garena menolak permintaan tersebut.

Pihak perusahaan juga menyatakan dalam gugatan tersebut bahwa mereka telah menghubungi Apple dan Google mengenai distribusi kedua game yang ada di platform mereka. Gugatan tersebut kemudian menuduh bahwa dalam kedua kasus ini Apple dan Google gagal menangani klaim atas hak cipta di jaringan mereka, dan keduanya melakukan “penegakan undang-undang hak cipta tertentu” sehingga membuat kedua perusahaan ini bertanggung jawab atas “peniruan yang disengaja.”

Gugatan ini dikabarkan juga menyasar YouTube, yang dimiliki oleh Google, dengan menyatakan bahwa ia meminta perusahaan untuk menghapus “berbagai postingan” yang menampilkan gameplay Free Fire dan Free Fire Max.

Sumber: IGN

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More