Dragon Ball Demon Breaker, Sebuah Proyek Fanmade Terinspirasi Devil May Cry

Ada banyak jenis video game buatan penggemar di luar sana yang mencakup genre dan lisensi. Beberapa orang menghadapi tantangan membuat remake dengan tampilan baru seperti Metal Gear Solid di Unreal Engine, sementara yang lain menjadi sebuah intrepretasi baru. Sebuah proyek baru dari penggemar biasanya merupakan sebuah perpaduan dari properti yang mereka ketahui dari universe game itu sendiri dengan genre yang sepenuhnya sangat baru bagi mereka.

Proyek Dragon Ball Demon BReaker merupakan sebuah demo yang dibaut oleh penggemar yang memadukan franchise populer Dragon Ball dengan karakter yang dibalut aksi ala Devil May Cry. Proyek ini dikembangkan oleh Saiya-Slash Team berkolaborasi dengan ATLAS Studios Colombia.

Tweet awal mereka mengumumkan bahwa proyek Demon Breaker akan menjadi “game terinspirasi DMC pertama, fan-made, proyek Dragon Ball character action.” Dengan elemen spesifik yang mereka sebutkan, Demon Breaker dipastikan akan lebih menonjol dibandikan proyek fanmade Dragon Ball lainnya. Ini jelas merupakan proyek penggemar Dragon Ball yang paling terkenal sejak game fighting Hyper Dragon Ball Z.

Biasanya respon pertama dari penemuan game dari penggemar adalah proyek tersebut akan dihentikan. Melalui Twitter resmi untuk proyek ini, mereka merespon kepada pemain bahwa alasan mereka mengumumkan Demon Breaker lebih awal bukanlah tanpa alasan. Proyek ini sendiri lebih ke arah sebagai sebuah “proposal” daripada game itu sendiri dan sang developer memiliki tujuan agar Demon Breaker lebih dikenal lebih luas kepada publisher Bandai Namco. Tidak hanya itu, mereka juga ingin menunjukan bahwa Saiya-Slash Team tertarik untuk mengembangkan game Dragon Ball dalam kapasitas yang lebih resmi.

Sehingga masih belum jelas apakah Dragon Ball Demon Breaker akan kembali menjadi lebih dari sekadar demo atau harus menjadi proyek mangkrak. Dengan franchise Dragon Ball yang kini beralih menjadi sebuah game dengan genrea action seperti Dragon Ball Z: Kakarot yang terjual lebih banyak, mungkin akan lebih sulit untuk genre character action menggantikan posisi game resminya.

Sumber: Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More