“Dulu Port ke PC Dilarang,” Ungkap Shuhei Yoshida Soal Strategi Game First-Party di PlayStation
Raden Erlangga – Melalui wawancara mendalam bersama AV Watch, mantan eksekutif senior PlayStation, Shuhei Yoshida, berbagi pandangan soal transformasi besar dalam strategi Sony terhadap game-game eksklusif mereka, khususnya terkait ekspansi ke PC.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri, Yoshida menyoroti pergeseran signifikan yang terjadi pada tahun lalu, perubahan yang mencerminkan bagaimana game first-party kini diposisikan bukan sekadar sebagai pendorong penjualan konsol, tetapi juga sebagai bisnis independen.
Era Sebelum dan Sesudah PC
“Dulu, porting ke PC adalah hal yang dilarang,” ujar Yoshida.
Ia menjelaskan bahwa di masanya, game first-party hanya boleh hadir di konsol PlayStation, kecuali untuk rilisan digital berskala kecil. Namun seiring waktu, Sony mengubah cara pandang tersebut.
Kini, port ke PC bukan hanya diperbolehkan, tapi menjadi bagian dari strategi bisnis. Game online yang membutuhkan basis pemain besar bahkan bisa dirilis secara bersamaan di PC dan PlayStation, sementara untuk game single-player, rilis versi PC biasanya dilakukan setahun atau dua tahun setelah debut konsol untuk memperpanjang umur monetisasi.
Menyebarkan IP, Meningkatkan Potensi Konsol
Menurut Yoshida, pendekatan ini justru bisa mendorong pertumbuhan konsol secara tidak langsung, terutama di wilayah-wilayah seperti Tiongkok, di mana PC lebih dominan ketimbang konsol.
Dengan menghadirkan versi PC dari game first-party, Sony bisa mengenalkan IP mereka lebih luas, membangun pengenalan merek. Dan secara bertahap mengarahkan pemain untuk mengikuti seri berikutnya di PlayStation.
“Kalau mereka sudah familiar dengan IP-nya lewat PC, mereka akan menantikan game berikutnya di PlayStation,” ujar Yoshida.
Konsol Masih Relevan
Meski optimis dengan strategi lintas platform, Yoshida juga menekankan bahwa keberadaan PC gaming tidak serta-merta mengancam posisi konsol. Menurutnya, konsol tetap unggul dalam menyediakan pengalaman bermain yang konsisten. Karena semua pengguna berada dalam lingkungan perangkat keras yang seragam, membuat developer bisa melakukan tuning yang sempurna tanpa harus mengakomodasi berbagai spesifikasi.
Dengan pendekatan baru ini, Sony tampaknya ingin menciptakan sinergi antara konsol dan PC, bukan menggantikan salah satu dengan yang lain. Game first-party kini bukan lagi hanya alat untuk menjual konsol, tapi produk premium yang bisa menjangkau audiens global di berbagai platform, dengan tetap menjaga kualitas dan karakter khas PlayStation.
Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!