Hideki Kamiya Tanggapi Kontroversi Assassin’s Creed Shadows
Raden Erlangga – Kontroversi yang mengiringi Assassin’s Creed Shadows rupanya menarik perhatian Hideki Kamiya, kreator di balik Devil May Cry, Bayonetta dan Okami.
Dalam pernyataan terbarunya, legenda industri game Jepang ini menganggap bahwa kritik keras terhadap game terbaru Ubisoft ini hanya berasal dari segelintir orang yang terlalu vokal, sementara mayoritas pemain sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkannya.

Sejak diumumkan, Assassin’s Creed Shadows memang jadi bahan perdebatan, terutama soal pemilihan Yasuke sebagai protagonis utama, opsi romansa dalam game, hingga mekanisme yang memungkinkan pemain merusak kuil-kuil Jepang, fitur yang bahkan sampai menarik perhatian pemerintah Jepang karena dikaitkan dengan isu overtourism. Ubisoft sendiri sudah merilis day-one patch untuk mengatasi beberapa kekhawatiran ini, tetapi diskusi panas tetap berlanjut.
Kamiya: “Kasihan Ubisoft, Tapi Game Ini Sukses Besar”
Dalam unggahan di akun X-nya, Kamiya mengungkapkan keprihatinannya terhadap Ubisoft, yang menurutnya dihujani kritik berlebihan meskipun game mereka sukses besar.
Kamiya juga menyoroti bahwa dalam banyak kasus, suara yang paling keras bukanlah yang paling mewakili. Menurutnya, kelompok pemain yang menikmati game ini tanpa ribut-ribut justru lebih banyak, hanya saja mereka tidak seberisik pihak yang mengkritik. Ia bahkan mempertanyakan apakah ada cara agar suara mayoritas ini bisa lebih terdengar dalam diskusi seputar industri game.
Pada akhirnya, Assassin’s Creed Shadows membuktikan bahwa tidak semua kontroversi berdampak negatif. Seperti yang disampaikan Kamiya, mungkin yang lebih dibutuhkan adalah cara agar suara mayoritas “yang menikmati game ini tanpa ribut” bisa lebih didengar. Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!