Hyper Scape Resmi Rilis 11 Agustus Untuk Konsol dan PC
Hyper Scape, sebuah game garapan Ubisoft dengan tema futuristic free-to-play battle royale shooter akan dirilis pada tanggal 11 Agustus 2020 untuk Xbox One, Playstation 4, dan tentunya PC. game ini sudah membuka akses beta test di PC, tetapi beta test tersebut hanya dapat dimainkan beberapa hari saja dan berakhir pada 2 Agustus 2020.
Hari perilisannya kaan menjadi tanda pertamakali untuk game ini akan tersedia di seluruh konsol. Ketika rilis nanti, Ubisoft juga akan memperkenalkan sebuah senjata baru, game mode baru limited-time, dan juga 100-tier battle pass, dan masih banyak lainnya menurut cuitan dari akun Twitter resmi Hyperscape.
As we gear up for Season 1, Hyper Scape's Open Beta will soon come to a close.
PC players will have access to the Open Beta until 11:59PM PT on August 2, and Hyper Scape will return to PC when Season 1 starts on August 11.
— Hyper Scape (@HyperScapeGame) July 30, 2020
Hyper Scape pertamakali diumumkan pada bulan ini dengan beberapa technical test yang tersedia pada 2 Juli untuk beberapa kreator YouTube dan twitch. Dengan 30 menit stream yang dilakukan oleh beberapa influencer tersebut, game ini berhasil menempati top charts di twitch.
Beberapa reviewer menyebut bahwa game ini memang menjadi game yang fast-paced dengan ide yang menarik untuk diterjunkan sebagai game bergenre battle royale. Namun Hyper Scape termasuk terlambat untuk memasuki pasar yang sama karena harus bergesekan dengan game populer lainnya yang serupa seperti Fortnite, Call of Duty: Warzone, PUBG, dan Apex Legends.
Ubisoft kini masih sibuk menangani beberapa kasus dan tuduhan yang menyebar luas di internet terkait pelecehan seksual dan penyalahgunaan kekuasaan di perusahaannya, yang juga membuat beberapa pejabat tinggi harus hengkang dari Ubisoft. CEO dari Ubisoft – Yves Guillemot akhirnya membuat perombakan besar internal yang telah diumumkan melalui email pada 2 Juli dan minggu lalu, Ubisoft mengumumkan bahwa bonus karyawan akan dikaitkan dengan “kemampuan mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inklusif.”
Sumber: The Verge