Keita Takahashi Bicara Tentang Kepergiannya dari Bandai Namco

Raden Erlangga – Melalui sesi wawancara terbaru dengan Game*Spark, Keita Takahashi, kreator di balik seri Katamari Damacy, mengungkap alasan di balik keputusannya meninggalkan Bandai Namco serta inspirasi di balik game terbarunya, To a T. Game ini dijadwalkan rilis pada 28 Mei 2025 untuk Xbox Series X|S, PS5, dan PC (Steam), dengan versi Steam menyusul pada 29 Mei 2025.

YouTube player

Seperti yang diharapkan dari Takahashi, To a T hadir dengan sentuhan khasnya yang unik dan penuh humor, tetapi juga membawa tema yang lebih dalam tentang individualitas dan ketahanan diri.

Meninggalkan Bandai Namco Demi Kebebasan Kreatif

Takahashi pertama kali mencuri perhatian dunia dengan Katamari Damacy pada tahun 2004. Namun, pada tahun 2006, tak lama setelah Namco dan Bandai bergabung, ia memutuskan untuk keluar. Dalam wawancara tersebut, ia menjelaskan bahwa ia ingin memperluas cakupan kreatifnya dengan bekerja sama dengan developer dari berbagai negara.

“Saya meninggalkan perusahaan karena saya tidak ingin hanya bekerja dengan orang-orang di sana,” ujarnya. “Saya bertanya-tanya, kenapa saya hanya membuat game dengan orang Jepang? Jika saya bisa mengembangkan game dengan lebih banyak orang dari berbagai negara, saya bisa mendapatkan ide dari perspektif yang berbeda.”

Pendekatan global ini terus ia bawa setelah mendirikan Studio Uvula pada tahun 2010. Untuk To a T, ia mengumpulkan tim pengembang yang beragam, sehingga game ini terasa unik sekaligus relatable bagi pemain dari berbagai latar belakang.

Inspirasi di Balik To a T

To a T berlatar di sebuah sekolah yang terinspirasi dari pengalaman pribadi Takahashi selama bersekolah di Jepang. Karakter utamanya, Teen, selalu terjebak dalam T-pose, sebuah metafora yang unik sekaligus menyentuh tentang perasaan terasing di lingkungan sosial.

Keita Takahashi Bicara Tentang Kepergiannya dari Bandai Namco

Sekolah dalam game ini dipenuhi karakter eksentrik, termasuk jerapah yang hobi memasak. Namun, di balik keunikan visualnya, To a T membawa tema yang lebih serius, seperti bullying dan penerimaan diri.

Takahashi mengungkap bahwa ide T-pose berasal dari pengalaman pribadinya sebagai korban perundungan.

“Alasan utama karakter ini tidak ingin pergi ke sekolah adalah karena mereka dibully. Saya rasa ini bukan hanya masalah di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Saya sendiri pernah dibully, dan rasanya tidak ingin ke sekolah.”

Seiring berjalannya cerita yang terbagi dalam delapan bab, pemain akan mengungkap misteri di balik T-pose Teen dan menyaksikan bagaimana mereka akhirnya belajar menerima diri mereka sendiri.

Kombinasi Humor dan Makna Mendalam

Sesuai dengan gaya khas Takahashi, To a T menggabungkan humor yang absurd dengan narasi yang menyentuh. Banyak elemen khas sekolah Jepang dimasukkan ke dalam game ini, seperti rak sepatu di pintu masuk, sesuatu yang harus ia jelaskan kepada tim internasionalnya.

“Sekolah di Amerika tidak punya kebiasaan mengganti sepatu seperti di Jepang,” jelasnya. “Saya mencoba menjelaskan ke mereka bahwa ada banyak sepatu di sana, dan baunya… ya, itu sesuatu yang khas Jepang.”

Meskipun dipenuhi nuansa budaya Jepang, tema besar dalam game ini, seperti bullying, pencarian jati diri, dan penerimaan sosial, bersifat universal.

Keita Takahashi Bicara Tentang Kepergiannya dari Bandai Namco

Takahashi berharap pemain bisa merasa terhubung dengan perjalanan Teen dan menemukan inspirasi dari kisahnya.

Game untuk Semua Orang, atau Tidak Ada yang Khusus

Ketika ditanya tentang siapa target audiens To a T, Takahashi menjawab dengan candaan khasnya.

“Saya membuat game yang saya sendiri puas dengannya, jadi kalau ada yang mau main, silakan,” ujarnya. “Mungkin saya seharusnya membuat game sambil memikirkan target audiens, tapi saya akan mengurus itu di kehidupan saya berikutnya.”

Filosofi ini juga terlihat dalam game-game sebelumnya, dari dunia surreal Katamari Damacy hingga keunikan To a T. Dengan fokus pada visi kreatifnya sendiri, Takahashi terus menghadirkan pengalaman yang berbeda, unik, dan sering kali menyentuh sisi personal pemain.

Tanggal Rilis dan Platform

To a T akan rilis pada 28 Mei 2025 untuk Xbox Series X|S, PS5, dan PC via Steam (versi Steam dirilis pada 29 Mei 2025). Dengan premis unik, cerita menyentuh, dan gaya khas Keita Takahashi, game ini tampaknya siap menjadi judul standout dalam kariernya. Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming! 

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More