Metacritic Merespon Review Bomb Terhadap Dragon Age: The Veilguard

Raden Erlangga – Franchise Dragon Age memang dikenal dengan pendekatannya yang progresif, namun The Veilguard menghadirkan kontroversi yang cukup signifikan. Baik di kalangan penggemar lama maupun pemain baru. Meskipun mendapatkan pujian dari kritikus, game ini menuai banyak ulasan negatif. Terutama di platform review Metacritic, akibat tema inklusivitas dan kehadiran karakter non-biner yang dianggap kontroversial oleh sebagian pemain.

BioWare, yang dikenal dengan upayanya untuk memasukkan tema keragaman dalam narasi, tampaknya mendapat reaksi keras terkait keputusan ini. Banyak pemain yang memberikan skor rendah dengan alasan bahwa game tersebut membawa “agenda woke”. Dan juga isu-isu DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) yang dianggap terlalu dipaksakan.

Walaupun Metacritic telah menghapus beberapa ulasan yang mengandung penghinaan atau pelanggaran lainnya, ulasan negatif yang bombastis tetap bertahan. Menanggapi fenomena ini, Metacritic memberikan pernyataan resmi melalui wawancara dengan Eurogamer. Mereka mengonfirmasi bahwa mereka serius dalam menjaga “kepercayaan dan keamanan daring” di semua situs yang mereka kelola. Fandom, yang kini mengelola Metacritic, menekankan adanya sistem moderasi yang akan terus meninjau laporan terkait pelanggaran seperti seksisme, rasialisme, dan homofobia.

Di sisi lain, platform seperti Steam memberikan pengalaman yang berbeda, di mana pemain diwajibkan untuk memainkan game sebelum memberikan ulasan. Dengan kebijakan tersebut, Dragon Age: The Veilguard mendapat skor “Mostly Positive” dengan 74% ulasan positif dari sekitar 13.000 ulasan.

Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di channel YouTube, Instagram dan juga situs Share Button.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More