Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Raden ErlanggaThe Hundred Line: Last Defense Academy akhirnya resmi meluncur pada 24 April lalu. Game terbaru dari Kazutaka Kodaka ini langsung mencuri perhatian dan mendapatkan ulasan “Very Positive” di Steam.

YouTube player

Di balik ketegangan serta pilihan-pilihan yang menentukan jalannya permainan, terselip sebuah fakta mengejutkan, naskah cerita game ini memiliki jumlah kata yang setara dengan 60 novel cetak!

Cerita yang Terlalu Panjang untuk Dibayangkan

Melalui wawancara eksklusif dengan Denfaminicogamer yang diterjemahkan oleh Automaton, Kodaka mengungkap bahwa pada awal pengembangan, naskah game ini diperkirakan hanya akan mencakup sekitar lima juta karakter dalam bahasa Jepang. Namun, seiring berjalannya waktu, ceritanya berkembang dengan begitu cepat, ide-ide terus mengalir, dan akhirnya naskahnya membengkak hingga enam juta karakter. Untuk konteks, jumlah tersebut setara dengan sekitar 60 novel paperback.

Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Menariknya, tim penerjemah sempat menyarankan agar sebagian teks dipangkas karena volumenya yang luar biasa besar. Tapi dalam gaya khas Kodaka, alih-alih dikurangi, justru naskahnya terus bertambah. Hal ini memperkuat ciri khas game buatannya: cerita yang padat, penuh detail, dan tak ragu menjelajah sisi-sisi paling kompleks dari karakter dan dunia yang dibangunnya.

Ujian Berat untuk Para Seiyuu

Banyaknya jalur cerita dan dialog membuat proyek ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pengisi suara. Taishi Kimura, yang mengisi suara karakter utama Takumi Sumino, dan Tomoyo Kurosawa, yang memainkan dua peran sekaligus, Nozomi Kirifuji dan Kashimiya Karua, harus menghadapi tumpukan naskah yang luar biasa besar. Kurosawa bahkan sempat berkelakar bahwa jika naskah itu masih dalam bentuk fisik, ia mungkin harus berhadapan dengan “gunungan kertas”.

Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Setiap seiyuu diberi dua jenis naskah, ada versi lengkap yang berisi semua dialog dari seluruh karakter, dan versi khusus yang hanya menampilkan dialog karakter mereka sendiri. Meski begitu, memahami alur cerita tetap menjadi tantangan, apalagi dengan 100 jalur berbeda yang bisa diambil oleh pemain.

Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Tak jarang para seiyuu harus bertanya kepada sutradara tentang konteks adegannya, tentang siapa yang masih hidup, siapa yang sudah mati, dan bagaimana dinamika hubungan antar karakter di jalur cerita tertentu.

Eksperimen Naratif dengan 100 Jalur Cerita

The Hundred Line bukan sekadar visual novel dengan banyak cabang cerita, ia adalah eksperimen naratif berskala besar. Setiap rute menawarkan realitas yang sepenuhnya berbeda. Siapa yang selamat, siapa yang mengkhianatimu, hingga rahasia apa yang terbongkar, semuanya bergantung pada pilihan pemain. Bahkan relasi antarkarakter bisa berubah drastis di tiap alur, menambah lapisan kedalaman emosional dalam permainannya.

Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Untuk Kimura, tantangan semakin besar karena Takumi, karakter yang ia perankan, selalu hadir di seluruh rute. Ia harus mampu menyesuaikan intonasi, emosi, dan interaksi dengan karakter lain dalam berbagai skenario yang kadang saling bertentangan. Hal ini menuntut fleksibilitas dan pemahaman yang mendalam terhadap karakter yang dimainkannya.

Tidak Harus Melihat Semua Akhir untuk Menikmatinya

Dengan 100 jalur cerita yang bisa dieksplorasi, banyak pemain mungkin akan bertanya: apakah harus menyelesaikan semuanya untuk memahami inti cerita? Kodaka menjawab dengan jelas: tidak. Menurutnya, tujuan utama game ini bukanlah menamatkan setiap cabang cerita, tapi membiarkan pemain menemukan akhir yang terasa paling memuaskan bagi mereka.

Naskah The Hundred Line: Last Defense Academy Setebal 60 Novel Ber-Format Paperback

Kebebasan untuk memilih dan menjelajahi dunia sesuai keinginan menjadi nilai inti dari game ini. Bagi Kodaka, pengalaman bermain yang otentik dan personal jauh lebih penting daripada mengejar “kelengkapan”. Ia ingin pemain bersenang-senang dengan dunia dan cerita yang sudah ia siapkan, tanpa beban untuk menyelesaikan semuanya.

Sudah Tersedia di Steam dan Switch

The Hundred Line: Last Defense Academy kini sudah tersedia untuk dimainkan di Steam dan Nintendo Switch. Game ini bukan hanya menawarkan cerita yang masif, tapi juga pendekatan baru dalam menyampaikan narasi interaktif yang kaya, kompleks, dan penuh emosi.

Jika kamu siap menjelajahi dunia yang dipenuhi misteri, pengkhianatan, dan harapan, dengan 100 kemungkinan hidup dan mati, maka game ini bisa menjadi salah satu pengalaman paling berkesan yang kamu alami tahun ini.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More