Nintendo Merupakan Market Leader Video Game di China

Nintendo dikabarkan telah mengirimkan lebih dari satu juta unit Nintendo Switch di China semenjak konsol tersebut dirilis pada akhir tahun 2019 kemarin. Hal ini berdasarkan partner perusahaan China, Tencent.

Konsol Nintendo Switch secara resmi dirilis di China pada tanggal 10 Desember, 2019. Konsol tersebut dijual seharga 2,099 Yuan, atau sekitar 4,5 juta Rupiah. Konsol yang terjual di negara ini terkunci, dan tidak seperti Switch yang dijual di negara lainnya, kalian hanya bisa memainkan game yang disetujui oleh para regulator China. Untuk saat ini, hanya terdapat 13 game yang telah di setujui untuk market China. Terlepas dari ini, Nintendo sedang berada di jalurnya untuk menyalip Sony di China dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan angka penjualan yang baru, konsol Switch secara resmi telah mengalahkan penjualan konsol PlayStation 4 dan Xbox One, yang merupakan konsol yang lebih populer di negara tersebut. Faktanya, angka penjualan satu juta unit Switch telah mengalahkan total angka penjualan gabungan dari PS4 dan Xbox One.

Pertama kali penjualan Switch di negara tersebut lamban, karena pandemi COVID- 19 dan hanya terdapat sedikit game saja yang tersedia saat dirilis. Penjualan konsol tersebut naik karena kesuksesan Ring Fit Adventure di China. Game untuk berolahraga di dalam ruangan ini telah terbukti populer juga di Jepang dan barat, dan game ini akhirnya dihadirkan di China juga. Karena kedekatan negara China dengan Jepang, franchise Nintendo yang lainnya seperti Mario dan Pokemon juga telah cukup terkenal di China, bahkan sebelum Switch melakukan debut resminya di sana.

Tentunya hal ini sangat penting bagi Nintendo. Dengan 1,4 miliar pembeli potensial, China adalah tambang emas bagi para produsen konsol, karena memiliki begitu banyak ruang untuk bertumbuh di negara dengan jumlah gamer yang mencapai jutaan.

Sumber: Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More