Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Raden ErlanggaNitroplus, studio asal Jepang yang dikenal luas lewat novel visual dewasa seperti Saya no Uta dan Full Metal Daemon: Muramasa, kini tengah mengejutkan para fans dengan langkah tak terduga, mengembangkan game action 3D original berjudul Dolls Nest.

YouTube player

Dikenal karena kekuatan narasi dan kecenderungan eksplorasi tema-tema berat dalam bentuk visual novel, proyek ini menandai debut Nitroplus di genre action, sekaligus menjawab kerinduan mereka terhadap Armored Core.

Media AUTOMATON berkesempatan mewawancarai dua tokoh kunci di balik proyek ini, Yojo Ota (sutradara Dolls Nest) dan Keiichi Ogami (wakil sutradara). Mereka berbagi kisah tentang awal mula proyek ini, inspirasi besar dari Armored Core, dan bagaimana mereka mencoba menciptakan identitas baru dalam dunia game aksi mecha yang kompetitif.

Sebuah Lompatan Besar Dari Visual Novel ke Game Arena Action 3D

Yojo Ota adalah sosok di balik konsep, desain karakter, dan arah desain Dolls Nest. Sebelum proyek ini, Ota bekerja sebagai artis latar untuk Tokyo Necro dan juga sempat terlibat dalam proyek seperti Black Rock Shooter: Dawn Fall dan desain karakter VTuber Tomeru Ikinone. Keiichi Ogami, di sisi lain, merupakan veteran Nitroplus selama dua dekade, yang memulai kariernya dengan Saya no Uta dan kemudian menyutradarai Tokyo Necro serta proyek Mojika: Truth Rears Its Ugly Head.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Keduanya sebelumnya berkolaborasi dalam Tokyo Necro, dan dari sinilah koneksi kreatif mereka mulai terbentuk. Selepas proyek itu, Ota mulai menggagas Dolls Nest sebagai proyek pribadi. Ia mengaku bahwa dorongan terbesarnya adalah keinginannya membuat “game di mana pemain bisa mengustomisasi gadis mecha dan bertarung habis-habisan.”

Inspirasi Langsung dari Armored Core

Ota tidak menutup-nutupi, Armored Core adalah sumber inspirasi utamanya. Bahkan saat menyusun proposal awal proyek, ia mengaku menuliskan kalimat, “Karena tidak ada yang baru, saya akan membuatnya sendiri.” Kala itu, Armored Core memang vakum cukup lama sejak rilisan terakhir, dan AC6 belum diumumkan. Maka, Dolls Nest menjadi bentuk pelampiasan dari rasa kehilangan itu.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Namun, di tengah pengembangan, FromSoftware tiba-tiba mengumumkan Armored Core VI: Fires of Rubicon. “Sebagai fans, saya sangat senang,” ujar Ota. “Tapi sebagai pengembang, tentu ada rasa terkejut dan khawatir dibandingkan.” Untungnya, arah pengembangan Dolls Nest ternyata cukup berbeda, terutama karena fokus pada eksplorasi dan narasi, dua hal yang tidak menjadi titik utama dalam Armored Core.

Pendekatan Ala Doujin, Membangun dari Nol dengan Semangat Klub Sekolah

Berbeda dari kebanyakan studio besar yang akan merekrut tenaga ahli saat masuk ke genre baru, tim Dolls Nest justru memilih pendekatan belajar mandiri. “Rasanya seperti membuat game dalam lingkaran doujin,” aku Ota sambil tertawa.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Digitarou, presiden Nitroplus, dikenal menyukai semangat “aktivitas klub”, yakni kerja tim yang menyenangkan, kreatif, dan penuh hasrat. Pendekatan ini mewarnai suasana internal Nitroplus dan menjadi fondasi mentalitas proyek Dolls Nest. Ogami bahkan menyebut bahwa semangat tersebut sudah melekat sejak dulu. Termasuk saat mereka menciptakan label Nitro+CHiRAL untuk game boy’s love serius yang belum ada sebelumnya di pasar.

Menjaga Cita Rasa Nitroplus dalam Format Baru

Meski meninggalkan format visual novel yang menjadi identitas Nitroplus, Dolls Nest tetap mempertahankan nilai-nilai khasnya. Yaitu eksplorasi tema yang unik, dunia yang kelam namun mendalam, dan narasi yang kuat. Meskipun volume teks tidak sebesar judul-judul Nitroplus sebelumnya, NPC dalam game memiliki latar belakang cerita masing-masing. Mereka bahkan bisa berpindah lokasi seiring progres pemain, menyajikan pengalaman dunia yang hidup dan narasi yang berkembang secara organik.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

“Jika sebelumnya eksplorasi hanyalah elemen sekunder dalam Armored Core. Maka dalam Dolls Nest kami ingin menempatkannya sejajar dengan kustomisasi,” jelas Ota. Tak hanya bertarung, pemain bisa menjelajahi map, berbicara dengan NPC, dan mengungkap cerita yang lebih luas dari dunia permainan.

Pengaruh Armored Core 5, Tapi dengan Warna Sendiri

Saat ditanya judul Armored Core mana yang paling dekat dengan visi Dolls Nest. Ota memilih Armored Core 5, terutama karena sistem kustomisasi yang dalam dan replayability tinggi. Tapi dia menegaskan bahwa Dolls Nest punya warna tersendiri, terutama dalam pendekatan eksplorasi dan narasi.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Menariknya, setelah demo Dolls Nest dirilis, beberapa pemain memberikan masukan agar sistem pertarungan lebih “mirip Armored Core 6”. Namun tim tidak serta-merta mengikuti tren. “Konsep inti kami berbeda, jadi balancing menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Ogami.

Filosofi “Kalau Belum Ada, Bikin Sendiri” yang Jadi DNA Nitroplus

Ketika ditanya tentang ciri khas Nitroplus atau apa yang membuat sebuah game terasa “Nitroplus banget”. Ota menyimpulkan dengan satu kalimat: “Karena belum ada, jadi saya buat sendiri.”

Ogami menambahkan bahwa filosofi ini sudah menjadi bagian dari kultur internal perusahaan sejak lama. Entah itu Saya no Uta, Demonbane, hingga Togainu no Chi, semuanya lahir karena hasrat untuk menciptakan sesuatu yang belum ada di pasaran, meskipun niche.

Nitroplus Membuat Game Mecha Sendiri Karena Rindu Dengan Armored Core

Dolls Nest bukan sekadar proyek ambisius, tapi juga penanda keberanian Nitroplus untuk berevolusi. Dari studio spesialis novel visual kelam, kini mereka menantang genre aksi 3D dengan semangat idealisme dan cinta terhadap genre mecha. Game ini bukan tiruan Armored Core, melainkan respon jujur seorang fans yang tak mau menunggu lebih lama.

Apakah Dolls Nest akan berhasil menarik fans baru sekaligus memuaskan basis penggemar setia Nitroplus? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi satu hal pasti: dalam dunia yang semakin dipenuhi tren dan template serupa. Nitroplus tetap setia pada prinsip mereka, “Kalau belum ada, kita bikin sendiri.”

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More