Payday 3 Terancam Dibatalkan Karena Pihak Pengembang Alami Kebangkrutan 2 Tahun Terakhir ini
Dikala Studio Pengembang Game lain sedang tersenyum lebar melihat pendapatan perusahaannya yang mengalami keuntungan besar, namun tidak dengan Perusahaan Studio Starbreeze yang saat ini sedang mengalami kebangkrutan yang terus menerus sejak tahun 2018 lalu.
Tercatat bahwa Starbreeze yang perupakan pengembang game Payday asal swedia bahwa selama tahun 2018 ini telah menelan kerugian dengan total sebesar $ 139,9 Juta dan juga tercatat pada tanggal 31 Desember 2019 juga mengalami kerugian sebesar $7,46 Juta, jauh lebih sedikit dibanding tahun 2018.
Kerugian di tahun 2019 lalu jauh lebih sedikit karena Starbreeze telah melakukan perampingan guna memaksimalkan efisiensi dan pengurangan biaya termasuk merumahkan 1/4 karyawannya ditahun lalu dan juga telah menjual saham anak perusahaannya untuk menutupi kerugian.
StarBreeze telah menjual Dhruva Interactive yang sekarang berada di bawah naungan Rockstar Games, aset Smilegate kepada 505 Games. Perusahaan ini juga telah menjual hak penerbitan untuk game System Shock 3 dan 10 Crowns.
Lalu bagaimana dengan masa depan StarBreeze? dikabarkan bahwa CEO Mikael Nermark berencana akan merilis Game Payday 3 apabila Payday 2 mendapatkan lebih banyak gamer yang memainkannya dan profit yang menjanjikan, dan bahkan direncananya tahun ini akan ada update terbaru untuk Payday 2 apabila memenuhi target.