Peretas Breath of the Wild Ditangkap Karena Menjual Data Save Yang Telah Dimodifikasi

The Legend of Zelda: Breath of the Wild merupakan salah satu game yang paling populer di konsol Nintendo Switch. Dimana game tersebut mengizinkan para pemain untuk menjelajahi dunia Hyrule sesuka hati, dan menemukan berbagai rahasia dibalik Breath of the Wild. Namun tidak semua gamer menyukai hal tersebut, dimana sebagian lebih suka memodifikasi game ini. Salah satu usaha yang dilakukan peretas Jepang, dengan menjual data save yang telah dimodifikasi berakhir menarik perhatian hukum, dan menyebabkannya ditangkap.

Tindakan tersebut dimulai pada bulan April kemarin, dimana salah satu penduduk Tokyo, Ichimin Sho, memposting sebuah listing di situs e-commerce. Listing ini mendeskripsikannya menjual data save untuk Breath of the Wild. Sho mendeskripsikan bahwa data save ini bukan seperti biasanya, namun “save data ultimate.” Save data tersebut merupakan sebuah save yang telah dimodifikasi, dimana ia akan memberikan para pemainnya peningkatan stat dan ability, dan juga item langkah dan senjata yang ada di Breath of the Wild. Hal-hal tersebut dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan, dan ia menjual save ini dengan harga 3500 yen.

https://static1.gamerantimages.com/wordpress/wp-content/uploads/2021/07/Zelda-Breath-of-the-Wild-Trial-of-the-Sword.jpg?q=50&fit=crop&w=737&h=368&dpr=1.5

Meski Sho berhasil menarik perhatian para pembli diluar Tokyo, namun ia juga berhasil menangkap perhatian Niigata Prefecture Police. Dimana mereka memutuskan untuk menangkapnya pada hari Kamis karena melanggar Japanese Unfair Competition Prevention Act. Meski tindakan menangkapnya terihat tidak adil, karena Breath of the Wild sendiri merupakan sebuah game single-player tanpa komponen multiplayer, penangkapan ini disebabkan oleh metode melakukan progress di dalam game.

Dilansir dari Association of Copyright for Computer Software, pelanggaran ini adalah pelanggaran spesifik, dimana “menyediakan layanan untuk menghindari pembatasan teknis” yang telah diberlakukan oleh produsen Switch. Sho telah mengakui tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa ia telah menjual data save sejak Desember 2019, dengan keuntungan 10 juta yen.

Sumber: Gamerant, SoraNews24

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More