Presiden Nintendo Amerika Sebut Tarif Impor Tidak Mempengaruhi Harga Switch 2, Tapi Situasi Bisa Berubah
Raden Erlangga – Peluncuran Nintendo Switch 2 membawa antusiasme sekaligus kekhawatiran, terutama terkait harga. Dengan Switch 2 yang dibanderol $449.99 / £395.99 untuk versi standar, dan $499.99 / £429.99 untuk bundel bersama Mario Kart World, banyak pihak menilai harganya lebih tinggi dari ekspektasi awam terutama jika dibandingkan dengan versi Jepangnya yang hanya sekitar $333 saja.

Saat diumumkan, muncul spekulasi bahwa tarif impor dari pemerintahan Trump menjadi salah satu penyebabnya. Namun, Presiden Nintendo of America, Doug Bowser, menegaskan bahwa tarif impor sebelumnya tidak diperhitungkan dalam penentuan harga konsol.
Harga Switch 2 Tidak Terkait Langsung dengan Tarif Trump
Dalam wawancara dengan The Verge dan Wired, Doug Bowser menjelaskan bahwa tarif impor lama yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Trump tidak berperan dalam pembentukan harga awal Switch 2. Pernyataan ini muncul sehari setelah pemerintahan AS mengumumkan tarif internasional baru pada 2 April 2025, yang disebut-sebut akan berdampak pada berbagai produk termasuk konsol game.
Bowser menyatakan bahwa meskipun konsol ini diproduksi di Vietnam dan kartrid fisiknya berasal dari Jepang, dua negara yang terkena tarif baru masing-masing sebesar 46% dan 24%, situasi ini masih dalam tahap evaluasi internal oleh Nintendo.
“Berita ini masih sangat baru. Sama seperti banyak perusahaan lainnya, kami sedang aktif menilai apa dampak tarif baru ini,” ujar Bowser kepada The Verge.
Dalam pernyataan terpisah kepada Wired, ia juga menyebutkan bahwa, “Ini adalah hal yang harus kami tangani,” dan bahwa langkah awal Nintendo untuk diversifikasi produksi ke Vietnam dan Kamboja sempat menjadi respons atas tarif sebelumnya, namun “situasi pada 2 April telah mengubah hal tersebut.”
Apa Sebenarnya yang Membentuk Harga Switch 2?
Dalam penjelasan lebih lanjut, Bowser menyebutkan bahwa penetapan harga Switch 2 bukan hanya soal biaya produksi, tetapi juga fitur-fitur baru yang dibenamkan. Ia menekankan bahwa konsol ini memiliki:
- Layar yang lebih besar dan lebih jernih
- Performa perangkat keras yang ditingkatkan
- Joy-Con baru yang bisa digunakan sebagai mouse
- Fitur komunikasi langsung seperti GameChat
- Desain yang tetap fleksibel namun dibangun untuk penggunaan jangka panjang
Menurut Bowser, semua hal ini dipertimbangkan untuk memastikan bahwa Switch 2 tetap menjadi perangkat yang “mudah diakses”, dan mampu menjadi bagian dari pengalaman hiburan yang lebih luas.
“Kami ingin konsumen melihat Switch 2 sebagai sesuatu yang memiliki longevity, bukan hanya relevan untuk satu atau dua tahun ke depan, tapi lebih dari itu.”
Pre-Order di Amerika Ditunda, Harga Bisa Saja Berubah
Meski peluncuran global Switch 2 tetap dijadwalkan pada 5 Juni 2025, pre-order di wilayah Amerika Utara telah ditunda. Nintendo of America menyebut penundaan ini dilakukan untuk menilai dampak dari tarif baru dan kondisi pasar yang terus berubah. Tidak menutup kemungkinan harga akan disesuaikan ke depannya, bergantung pada keputusan akhir Nintendo setelah proses evaluasi selesai.
Sementara itu, Nintendo telah mendapat tekanan tambahan dari kalangan analis dan investor. Banyak pihak menyuarakan kekhawatiran terhadap harga media fisik yang akan meningkat akibat tarif dan dampaknya terhadap margin keuntungan serta potensi permintaan pasar. Bahkan, saham Nintendo sempat mengalami penurunan setelah pengumuman tarif baru dan penundaan pre-order.
Ketidakpastian Menjelang Peluncuran
Situasi ini menempatkan Switch 2 dalam posisi yang cukup kompleks: di satu sisi, ia hadir dengan berbagai peningkatan signifikan; di sisi lain, tekanan ekonomi global dan tarif baru menimbulkan ketidakpastian dalam distribusi dan penetapan harga.
Dengan waktu peluncuran yang semakin dekat, konsumen dan pengamat industri kini menunggu langkah lanjutan dari Nintendo. Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!