Shuhei Yoshida Pernah Khawatir PS3 Akan Mengakhiri PlayStation

Mengenang PS3

Raden Erlangga – Setelah 30 tahun berkarier di Sony, mantan presiden Sony Interactive Entertainment, Shuhei Yoshida, resmi pensiun bulan lalu. Sejak meninggalkan Sony, Yoshida telah berbagi berbagai cerita menarik tentang seluk-beluk raksasa gaming tersebut. Dalam wawancara terbaru dengan GamesBeat, Yoshida berbicara blak-blakan tentang momen-momen tersulit dalam kariernya di Sony.

Shuhei Yoshida
Shuhei Yoshida

“PS3 adalah masa sulit PlayStation. Saat itu, saya adalah bagian dari manajemen, jadi saya bisa melihat laporan keuangan dari PS3. Melalui laporan itu, kami ternyata rugi miliaran dolar. Dan pada kala itu, saya pikir PlayStation akan berakhir.

Tapi untungnya, saat itu TV layar datar Sony sangat populer. Divisi TV menghasilkan cukup uang untuk menutupi kerugian dari PS3, dan kami bisa bertahan. Tapi itu adalah masa yang paling sulit”.

Yoshida menggambarkan situasi tersebut sebagai bencana yang hampir fatal bagi PlayStation. PS3 memang menjadi titik terendah bagi Sony dalam hal relevansi budaya selama siklus hidupnya.

YouTube player

Ini adalah satu-satunya periode dalam “perang konsol” di mana Xbox menjadi pesaing serius bagi PlayStation, baik secara komersial maupun dalam persepsi publik. Namun, PS3 masih dilaporkan terjual 87 juta unit, bahkan melebihi Xbox 360 menurut data Sony.

Perbandingan dengan PS2 dan PS3

Sony selalu menganggap PS3 sebagai kegagalan jika dibandingkan dengan pendahulunya, PS2, yang terjual 160 juta unit. Namun, tetap mengejutkan mendengar bahwa Sony merugi lebih dari satu miliar dolar untuk sistem yang sebenarnya terjual cukup baik. Sebagai perbandingan, hingga saat ini, PS5 masih terjual lebih sedikit daripada PS3.

YouTube player

Meski begitu, PlayStation berhasil melewati era PS3 yang mengecewakan dan bangkit kembali dengan PS4 yang sangat sukses pada tahun 2013. PS5 juga terbukti sebagai produk yang laris, terutama jika dibandingkan dengan pesaing langsungnya, Xbox Series X/S. Sayangnya, katalog game Sony di era PlayStation 5 tidak se-masif era PlayStation 4.

Refleksi Yoshida dan Masa Depan PlayStation

Kisah Yoshida ini mengingatkan kita betapa dinamisnya industri game dan bagaimana keputusan strategis dapat mempengaruhi nasib sebuah perusahaan. Meski PS3 sempat menjadi momok, Sony berhasil belajar dari kesalahan dan kembali meraih kesuksesan dengan PS4 dan PS5. Dengan fondasi yang kuat, masa depan PlayStation tampaknya masih cerah, meski tantangan baru selalu menanti.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming! 

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More