Sony Kehilangan Sejumlah Trademark PlayStation Vita

Sebelum platform mobile dan tablet menjadi sebuah barang yang digunakan untuk gaming dengan mobilitas yang tinggi, konsol handheld merupakan raja di pasar tersebut. Perangkat handheld Nintendo, Game Boy memulai pasar tersebut setelah dirilis pada tahun 1989. Seri Game Boy pun bertahan selama dua dekade dengan melalui serangkaian revisi seperti Game Boy Advance SP, dan kemudian menjadi sistem DS dan 3DS.

Kesuksesan dari Nintendo ini telah memunculkan berbagai kompetitor seperti Game Gear, Atari Lynx, dan N-Gage. Sedangkan meski lini konsol rumahan masih di pimpin oleh pihak PlayStation, namun Sony juga melirik market handheld dengan pertama kali memperkenalkan PlayStation Portable di pertengahan tahun 2000-an. Karena teknologi terus berkembang, Sony kemudian merilis penerus PSP yang bernama PlayStation Vita.

Berusaha untuk menggabungkan pengalaman konsol rumahan yang memiliki budget yang lebih mahal dengan platform gaming mobile yang terus meningkat. Vita mendapatkan sejumlah dukungan beberapa game yang menarik seperti Final Fantasy X/X-2 HD Remaster dan Persona 4, sebelum kedua game tersebut di hadirkan ke platform PC. Salah satu franchise besar Sony, Uncharted juga memiliki sebuah game eksklusif di handheld tersebut yang bernama Golden Abyss. Namun, Vita tidak dapat menghadapi kesuksesan Nintendo 3DS, yang kemungkinan besar disebabkan oleh harga sistem tersebut yang cukup mahal serta kartu memory yang dibutuhkan untuk menyimpan data dan game yang juga tidak dapat disebut murah. Sony kemudian perlahan mundur dari Vita dan akhirnya mengakhiri produksi konsol tersebut pada tahun 2019. Namun para penggemar handheld ini masih terus memuji kemampuan handheld ini, dan potensi yang dimilikinya yang lebih maju dibandingkan waktunya.

Sayangnya, karena kurangnya pergerakan dari Vita telah membuat Sony kehilangan trademark-nya karena “tidak digunakan.” Belum lama ini, European Union General Court memutuskan bahwa trademark Sony akan dicabut sebagian. Dilansir dari GamesIndustry.biz, Sony akan tetap mempertahankan haknya atas Vita dalam kegunaan utama sebagai konsol, untuk memainkan video game. Namun Sony kehilangan hak pada trademark tersebut mengenai fungsionalitas kedua Vita, seperti menjalankan film dan mengakses internet.

Hal ini karena meski secara teknikal Vita dihitung sebagai “pembawa program data” atau “audio dan/atau gambar,” kedua fungsi ini hanyalah fungsi kedua dimana fungsi utama handheld ini untuk memainkan video game.

Sumber: Gamerant, GamesIndustry.biz

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More