Sony Kucurkan 31 Triliun Rupiah Untuk R&D Gaming, Ganti Fokus ke Live Service?

Membahas Sony dalam industri game tentunya tidak terlepas dari konsol mereka yang sering digaungkan oleh pesaingnya sebagai pemimpin pasar konsol, PlayStation. Dan konsol mereka ini dikenal sebagai konsol yang memiliki beragam game eksklusif dengan kualitas yang mungkin paling terbaik untuk saat ini, terutama dalam segi visual yang ditawarkan. Namun setelah melihat berbagai guncangan yang terjadi semenjak penademi COVID-19, Sony tampaknya sedang melakukan evaluasi mengenai masa depan mereka, dengan kabar terbarunya mereka mengucurkan dana yang tidak main-main pada R&D mereka.

Terungkap dalam sebuah laporan terbaru dari Nikkei, kalau Sony akan mengucurkan dana sebanyak 2,13 miliar USD atau sekitar 31,8 triliun Rupiah ke divisi R&D gaming mereka yang sudah dilakukan sebelum akhir tahun fiskal 2024 ini. Untuk ukurannya sendiri memakan 40% dari keseluruhan dana Sony untuk melakukan R&D.

PlayStation Ganti Fokus

Sony PlayStation Project Q TWS Gaming

Tidak hanya sampai di sana saja, namun berdasarkan artikel dari Nikkei terungkap juga kalau Sony Group akan berganti fokus mereka karena Sony sendiri masih belum memberikan gebrakan langsung pada ranah live service.

PlayStation sendiri selama ini terkenal akan game single-player eksklusif mereka yang berhasil mendominasi pasar global namun tidak memiliki kekuatan untuk bertahan cukup lama. Oleh karena itu pada 2022 Sony memutuskan membeli Bungie dengan nominal 3,7 miliar USD dengan harapan bahwa mereka yang menangani dunia Destiny bisa memberikan Sony sesuatu yang unik dalam pasar game live service yang terus bertumbuh ini. Nikkei juga melaporkan kalau Sony berencana mengalokasikan 60% dari seluruh pengembangan PlayStation 5 untuk game live service secara eksklusif.

Game Live Service Menjanjikan Pertumbuhan dan Profit

honkai star rail secret ending

Tentunya tak dapat dipungkiri jika sebuah game live service yang berhasil dan sukses membawa profit bulanan yang fantastis, dan bahkan lebih banyak dibandingkan game single-player eksklusif, terlebih biaya pengembangan keduanya bisa berbeda bagaikan langit dan bumi. Hal ini tentunya telah terbukti dengan game-game seperti Destiny 2, atau Genshin Impact serta Honkai: Star Rail yang bisa menghasilkan ratusan hingga miliaran USD per-bulan, tentunya ini adalah pasar yang menggiurkan.

Bagaimana dengan kalian sendiri? Apakah nantinya PlayStation berubah menjadi tempat game-game live service saja?


Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.

 

Sumber: Insider Gaming

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More