Square Pernah Meminta Nintendo untuk Tinggalkan Format Kartrid di N64

Kilas Balik Era Squaresoft dengan Nintendo

Raden Erlangga – Mungkin sebagian dari kalian yang mengikuti Nintendo di era NES dan SNES, sudah familiar bahwa Squaresoft merupakan salah satu developer unggulan di konsol tersebut, judul-judul game Jrpg yang dirilis oleh SquareSoft di platform Nintendo sampai sekarang adalah sebuah timeless masterpiece. Sebut saja Final Fantasy VI yang merupakan entri terbaik di serinya sampai saat ini. Lalu Chrono Trigger yang merupakan Jrpg buatan dream team, yang terdiri dari Hironobu Sakaguchi, Yuji Horii, Nobuo Uematsu dan mendiang Akira Toriyama

Final Fantasy VI - Screenshot 1
Final Fantasy VI – Screenshot 1
クロノ・トリガー プレイ
クロノ・トリガー プレイ

Tetapi Squaresoft, studio yang akhirnya bergabung dengan Enix menjadi Square Enix ini,  berpisah dengan Nintendo pada tahun 90-an. Perpisahan ini terjadi karena ambisi besar Square untuk masa depan dan kesetiaan Nintendo pada kartrid di tengah perubahan lanskap industri game. Kini, melalui wawancara dengan GamesBeat, mantan bos PlayStation, Shuhei Yoshida, memberikan penjelasan baru tentang apa yang sebenarnya terjadi antara dua raksasa gaming tersebut.

Ambisi Square untuk Final Fantasy yang Lebih Cinematic

Yoshida menjelaskan bahwa Hironobu Sakaguchi, pencipta Final Fantasy, ingin membuat game Final Fantasy yang “seperti film”. Hingga saat itu, enam game pertama Final Fantasy adalah game 2D berbasis pixel art yang dirilis untuk NES dan SNES. Berkat hubungan dekat Square dengan Nintendo.

Hironobu Sakaguchi
Hironobu Sakaguchi

Namun, segalanya berubah ketika Square mengetahui bahwa Nintendo berencana tetap menggunakan kartrid untuk N64. Tidak seperti kompetitornya, PlayStation dan Sega Saturn yang beralih ke CD-ROM. Sakaguchi sangat kecewa dengan keputusan ini. Yoshida mengungkapkan bahwa Square tidak serta-merta meninggalkan Nintendo. Sebaliknya, mereka mencoba membujuk Nintendo untuk mengubah rencananya.

“Squaresoft mencoba meyakinkan Nintendo untuk mengubah rencana itu, tapi mereka tidak mau. Nintendo sama sekali tidak percaya pada CD-ROM,” kata Yoshida. 

Ia juga mencatat bahwa ini adalah alasan mengapa Nintendo menyerahkan proyek add-on CD-ROM untuk SNES kepada Sony. Karena tidak berhasil meyakinkan Nintendo, Square akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan baru dengan PlayStation. Serta membawa serta Dragon Quest dan, yang lebih penting, Final Fantasy.

Final Fantasy 7 dan Revolusi PlayStation 

Final Fantasy VII
Final Fantasy VII

Keputusan ini memungkinkan Sakaguchi mewujudkan visinya di platform yang mampu menanganinya. Final Fantasy 7 dikembangkan secara eksklusif untuk PS1. Dan game tersebut membutuhkan tiga cakram CD-ROM, bukti bahwa game ini tidak mungkin dirilis untuk N64. Bayangkan berapa banyak kartrid yang dibutuhkan jika FF7 dirilis untuk N64. Dan bahkan dengan banyak kartrid sekalipun, kemungkinan besar game ini tidak akan bisa diwujudkan.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming! 

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More