Steam, Dari Skeptisme Hingga Dominasi Pasar Gaming di PC

Raden Erlangga – Melalui wawancara dengan PC Gamer, Gabe Newell selaku pendiri Steam, menyebutkan bahwa ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 bersamaan dengan perilisan Half-Life 2, platform ini bukanlah toko digital seperti sekarang. Steam awalnya hanyalah perangkat lunak klien untuk mengelola game Valve.

Namun, ide untuk menjadikan Steam sebagai platform distribusi digital menuai kritik keras dari para gamer dan industri. Saat itu, kebanyakan orang lebih memilih copy fisik, dan keberadaan klien tambahan dianggap sebagai beban.

Bahkan, Gabe Newell, pendiri Valve, mengungkapkan bahwa 99% perusahaan yang diajak diskusi tidak percaya Steam akan berhasil:

“I mean like 99% of the companies we talked to said ‘It will never happen. Your retail sales force will never let it happen.’”
– Gabe Newell

Namun, Valve tetap bersikeras dengan visi mereka. Keberhasilan besar Half-Life 2 yang dirilis eksklusif menjadi katalis perubahan persepsi terhadap distribusi digital.

Setelah dua dekade, Steam kini menjadi platform default bagi sebagian besar gamer, menawarkan ribuan judul game dari berbagai developer di seluruh dunia. Apa yang dulu dianggap tidak mungkin kini menjadi tulang punggung industri gaming modern. Keberhasilan Steam adalah bukti bahwa inovasi sering kali menghadapi perlawanan di awal, tetapi dengan visi dan kegigihan, perubahan besar dapat tercipta.

Dan untuk berita seputar dunia game dan juga liputan lainnya bisa kalian dapatkan di channel YouTube, Instagram dan juga situs Share Button.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More