Sutradara Asli Silent Hill 2 Berikan Tanggapan Positif Terhadap Remake Bloober Team
Raden Erlangga – Masashi Tsuboyama, sutradara di balik versi original Silent Hill 2, akhirnya buka suara mengenai remake dari game legendaris tersebut. Dengan nada positif, Tsuboyama menyatakan kebahagiaannya melihat remake ini bisa menghadirkan kembali pengalaman Silent Hill 2 kepada generasi baru. “Nilai dari sebuah remake adalah untuk memungkinkan generasi baru memainkannya”, tulisnya di media sosial. “Sebagai kreator, aku sangat senang akan hal ini. Sudah 23 tahun! Bahkan jika kalian belum pernah memainkan versi aslinya, kalian tetap bisa menikmati remake ini. Bagaimanapun hasilnya, baik atau buruk, itu tidak akan memengaruhi versi originalnya”.
Meskipun demikian, Tsuboyama tidak ragu mengkritisi beberapa elemen baru dalam remake ini. Ia menganggap resolusi 4K, grafis photorealistic, hingga kosmetik pre-order sebagai tambahan yang “biasa-biasa saja”. Dengan nada sarkastik, ia juga mempertanyakan ketertarikan terhadap item kosmetik seperti topeng kelinci raksasa berwarna pink, sembari bertanya, “Siapa yang akan tertarik dengan topeng kelinci raksasa ini?”
Salah satu perubahan terbesar yang mendapatkan apresiasi dari Tsuboyama adalah transisi kamera dari sudut tetap di versi original menjadi perspektif kamera over-the-shoulder di versi remake. Menurutnya, perubahan ini berdampak signifikan pada gameplay, termasuk aspek combat, desain level, dan bagaimana perspektif baru ini memengaruhi art lingkungan di dalam game. “Dampaknya pada cerita mungkin tidak besar, tetapi perubahan ini memberikan pengalaman bermain yang sangat berbeda,” ujarnya. Tsuboyama juga mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tidak puas dengan kamera di versi original karena keterbatasan teknologi pada masanya. “Kamera baru ini jelas menambah kesan realisme dan membuatku ingin mencoba remake ini yang lebih imersif”.
Masih Banyak Yang Tidak Puas
Meskipun remake Silent Hill 2 telah mendapat pujian dari kritikus dan penggemar, tidak semua orang setuju dengan perubahan yang dilakukan oleh Bloober Team dan Konami. Beberapa penggemar lama menyatakan keberatan mereka terhadap modernisasi, terutama pergeseran perspektif kamera. Namun, Tsuboyama menegaskan bahwa evolusi teknologi dalam video game adalah sesuatu yang alami dan tidak terhindarkan. “Teknologi terus berkembang, dan hal itu berdampak besar pada batasan serta level ekspresi”, tegasnya. Ia pun memuji remake Silent Hill 2 sebagai bentuk evolusi yang sah dari versi originalnya.
Selain mengomentari perubahan kamera, Tsuboyama juga menyentil strategi pemasaran yang diambil Konami. Menurutnya, kampanye promosi remake ini kurang berhasil dalam menarik perhatian generasi baru yang belum mengenal Silent Hill 2. Ia menyinggung konten-konten seperti DLC topeng Robbie the Rabbit dan maskot anjing Mira sebagai contoh promosi yang kurang efektif. Tsuboyama berpendapat bahwa item-item konyol seperti itu lebih cocok digunakan oleh pemain setelah mereka menyelesaikan game beberapa kali, bukan untuk percobaan pertama.
Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di channel YouTube, Instagram dan juga situs Share Button.