Sutradara Marvel Rivals Bagikan Pandangannya Mengenai Kegagalan Concord
Raden Erlangga – Thaddeus Sasser, sutradara di balik kesuksesan Marvel Rivals, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya terkait kegagalan Concord, sebuah game team-based hero shooter yang dirilis oleh Sony. Meski memiliki formula serupa dengan Marvel Rivals, game ini tidak mampu bertahan lebih dari dua minggu di pasaran. Sebelum akhirnya Sony memutuskan untuk menghentikan layanan sekaligus menutup studionya.
Menurut Sasser, masalah utama Concord adalah kurangnya daya tarik unik yang memotivasi pemain untuk beralih dari game serupa lainnya. “Tanpa nilai unik, sulit untuk menonjol di industri yang sangat padat seperti ini,” jelas Sasser.
Sebaliknya, ia menyoroti bagaimana Marvel Rivals berhasil memenangkan hati pemain melalui elemen inovatif yang kuat, khususnya dengan tema superhero. Desain karakter yang faithful dan tidak diubah-ubah serta bagaimana abilities para hero dirancang sedemikian mungkin. Hal ini agar sesuai dengan apa yang kita lihat di buku komiknya memberikan pengalaman bermain yang berbeda dari game hero shooter lain di pasaran. Ini seakan-akan mengajak pembaca komiknya untuk dapat lebih relate dengan karakter-karakter favoritnya, terutama yang sudah dari dulu mengikuti perkembangan komiknya, issue-per-issue.
Selain itu, Sasser menyinggung ketidakpastian yang menjadi ciri khas industri game saat ini. “Game yang awalnya dianggap akan gagal justru bisa menjadi hit besar, dan sebaliknya,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa tiga elemen utama, inovasi, timing, dan eksekusi, menjadi penentu kesuksesan sebuah proyek di pasar yang terus berkembang. Bahkan game dengan anggaran besar pun bisa tumbang jika tidak mampu menghadirkan sesuatu yang segar dan menarik perhatian pemain.
Apakah kalian setuju dengan pandangannya tentang kegagalan Concord tersebut?
Dan untuk berita seputar dunia game dan juga liputan lainnya bisa kalian dapatkan di channel YouTube, Instagram dan juga situs Share Button.