Tiga Top Eksekutif Ubisoft Undur Diri Terkait Penyalahgunaan Kekuasaan
Perusahaan game raksasa asal Prancis , Ubisoft mengumumkan pada Sabtu lalu bahwa beberapa pejabat tinggi perusahaan mengundurkan diri ditengah tuduhan pelecehan dan penyalahgunaan kekuasaan. Kepergian dari chief creative officer Serge Hascoët, Global Head of HR Cécile Cornet dan managing director dari studio Ubisoft Canada Yannis Mallat.
Awal minggu ini, Ubisoft mengkonfirmasi kepergian dari wakil president, Maxime Béland mengikuti tuduhan, membuat total empat eksekutif terkemuka mundur. Dibawah kepemimpinan Mallat, studio Ubisoft Toronto memproduksi beberapa franchise game besar milik Ubisoft, dirinya sendiri memproduksi PRince of Persia: The Sands of Time sebelum terjun ke brand besar termasuk Assassin’s Creed; Rainbow Six; Far Cry; Watch Dogs; dan For Honor.
Layanan berita Prancis, Libération melaporkan beberapa detail terkait tuduhan yang menimpa Hascoët yang mengawasi semua game di Ubisoft dan dianggap oleh banyak orang dekat dengan sang CEO, Yves Guillemot menurut jurnalis Bloomberg ternama Jason Schreier.
This is a *huge* deal for Ubisoft. Serge Hascoet was the man in charge of ALL of their games. With one word he could greenlight or cancel a project. Many Ubisoft employees believed he was too powerful and close to the CEO to ever be ousted, no matter how many allegations emerged
— Jason Schreier (@jasonschreier) July 11, 2020
Dilansir dari Kotaku, karyawan dari Ubisoft di Toronto telah mengatakan kepada pimpinan perusahaan bahwa mereka memiliki rasa keprihatinan yang besar tentang pelecehan yang dilaporkan dan ketidakmampuan perusahaan untuk menciptakan rasa aman atau terlindungi di studio mereka sendiri dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 100 karyawan.
NEW: CEO of Ubisoft Canada, Yannis Mallat, addressed the recent wave of allegations of misconduct in a presentation to the Montreal office today. According to sources present, Mallat apologized to victims and employees, but also stressed that most at the company are good people.
— AmericanTruckSongs8 (@ethangach) July 10, 2020
Perusahaan menyebut bahwa tuduhan terbaru yang menimpa banyak karyawan Ubisoft di Kanada membuat Mallat tidak mungkin lagi untuk melanjutkan jabatannya. Ubisoft juga kini telah memperkerjakan perusahaan konsultan management internasional untuk melakukan audit pada prosedur Human Resourcenya.
Sumber : The Verge