Ubisoft Berhasil Mencetak Rekor Klarifikasi Terpanjang (Kayaknya)!

Raden Erlangga – Melalui akun resmi Assassin’s Creed dan situs resminya, Ubisoft mempublikasikan klarifikasi mereka terkait kontroversi yang ada dalam game Assassin’s Creed Shadows, klarifikasi ini juga tersedia dalam bahasa Jepang.

 

klarifikasi
Ubisoft

Untuk lebih lengkapnya bisa kalian lihat disini.

Belakangan ini, banyak warganet mempermasalahkan Yasuke sebagai karakter “Samurai” yang bisa dimainkan di Assassin’s Creed Shadows. Yasuke, seorang pria asal Afrika yang menjadi samurai di Jepang pada era feodal, telah menjadi subjek kontroversi dalam komunitas gaming. Karakter Yasuke sendiri hingga kini masih menjadi topik perdebatan; beberapa sumber mengklaim bahwa dia hanyalah seorang retainer atau kashin.

Namun, hal ini diperjelas oleh seorang sejarawan bernama Yu Hirayama. Menurut Hirayama, dokumen sejarah menunjukkan bahwa Nobunaga memberikan Yasuke stipendium, rumah, dan pedang. Pemberian stipendium dan layanan kepada Nobunaga memenuhi persyaratan penting dari “kontrak antara tuan dan hamba”. Selain itu, membawa pedang menandakan bahwa Yasuke bukan hanya seorang pelayan, karena sejarah mencatat bahwa pelayan biasanya tidak diizinkan membawa senjata.

Hirayama menjelaskan bahwa kepastian ini berasal dari dokumen sejarah yang menyatakan bahwa Nobunaga memberikan Yasuke tunjangan, sebuah rumah, dan sebuah pedang. Pemberian tunjangan dan pelayanan kepada Nobunaga ini memenuhi persyaratan penting dari kontrak tersebut.

Dalam klarifikasinya, Ubisoft menyatakan bahwa mereka bekerja keras untuk menciptakan pengalaman bermain yang autentik dan menggabungkan elemen-elemen fantasi yang terinspirasi oleh peristiwa dan tokoh sejarah nyata. Ubisoft juga menekankan bahwa semua keputusan kreatif diambil untuk kepentingan gameplay dan hiburan. Serta mereka mengakui bahwa Yasuke sebagai karakter samurai adalah subjek yang layak untuk perdebatan dan diskusi.

Kontroversi Lainnya

Namun, kontroversi ini tidak terletak pada Yasuke saja. Ubisoft tampaknya kurang matang dalam menggarap Assassin’s Creed Shadow ini. Mulai dari kontroversi pedang yang meniru katana Zoro, suvenir generik untuk edisi kolektor, hingga penggunaan logo kelompok re-enactment modern dalam materi promosi Assassin’s Creed Shadows. Meski begitu, Ubisoft tetap transparan tentang agenda di balik pemilihan karakter sejak awal, dan para penggemar pasti menyadari hal ini. Kontroversi ini tentunya tidak mengherankan karena sebelumnya nama Ubisoft sudah tercoreng dengan kehadiran game AAAA yang sukses pada tahun ini. Dan Assassin’s Creed Shadows adalah game AAAA baru dari mereka, jadi kita tunggu saja bagaimana hasilnya nanti.

Bagaimana pendapat kalian tentang interpretasi Ubisoft terhadap karakter Yasuke?

Biar gak ketinggalan berita menarik lainnya, kalian bisa follow Share Button Media di Instagram, Facebook Page ataupun subscribe channel Youtube kita ya..

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More