Unity Membatalkan Kebijakan Membayar Setiap Game di Install, Yang Kontroversi Sebelumnya
Raden Erlangga – Hanya setahun setelah diperkenalkan, Unity akhirnya membatalkan kebijakan kontroversial. Yaitu Runtime Fee yang sempat menimbulkan banyak kritik di kalangan game developer. Kebijakan ini, yang diumumkan pada September tahun lalu, langsung mendapat kritik tajam karena dianggap sangat merugikan pengembang. Karena mengharuskan mereka membayar biaya per instalasi game yang menggunakan engine Unity.
Dalam sebuah postingan blog terbaru, Matt Bromberg, presiden dan CEO baru Unity, mengumumkan bahwa perusahaan akan kembali ke model langganan tradisional setelah melakukan “konsultasi mendalam” dengan komunitas dan mitra mereka. Bromberg menjelaskan bahwa tujuan utama Unity adalah untuk “mendemokratisasi pengembangan game”, dan kebijakan Runtime Fee dianggap bertentangan dengan misi tersebut.
Bersama dengan pembatalan Runtime Fee, Unity juga mengubah struktur harga mereka agar lebih menguntungkan pengembang. Unity Personal akan tetap gratis dengan peningkatan batas pendapatan dan dana hingga $200.000 USD. Sementara paket Pro dan Enterprise akan kembali ke model langganan dengan penyesuaian harga dan batasan pendapatan tahunan yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Perubahan ini dilakukan setelah sejumlah masalah internal, termasuk pengunduran diri CEO John Riccitiello. Dan juga pemutusan hubungan kerja lebih dari 1.800 karyawan pada awal 2024, yang semakin memperburuk reputasi perusahaan.
Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.