Woman at Play: Saatnya Para Wanita Indonesia Unjuk Gigi di Industri Game
Indonesian Women in Game dibawah Asosiasi Game Indonesia bersama dengan Google Indonesia menghadirkan Women at Play, sebuah acara networking yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat rekan-rekan pelaku industri, pemangku kebijakan, pendidik, maupun pelajar dan mahasiswa yang memiliki aspirasi untuk terjun di industri gim di Indonesia. Acara ini akan diselenggarakan di hari Kamis, 11 Mei 2023 di kantor Google Indonesia.
Acara ini akan diisi dengan sambutan oleh Presiden Asosiasi Game Indonesia Cipto Adiguno, Industry Head Google Indonesia, Madeleine De Guzman dan Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti. Terdapat juga diskusi panel oleh representatif dari Indonesian Women in Game, Google Play, dan Amanotes. Para peserta juga akan mengikuti Forum Group Discussion (FGD) yang di moderasi oleh Indonesian Women in Game dengan topik pembahasan industri game di Indonesia dan perempuan dalam industri game.
Selain itu, acara ini juga didukung oleh game developer dan publisher game Indonesia seperti Megaxus dan Miracle Academy Indonesia.
“Women at Play diadakan berkat kerja keras beberapa perempuan yang memiliki semangat untuk mempromosikan perempuan yang berprofesi sebagai pengembang gim. Acara pertemuan ‘hybrid’ yang pertama kalinya diadakan oleh komunitas Indonesian Women in Game (IWIG) di bawah Asosiasi Game Indonesia (AGI) ini diadakan dengan tujuan mengumpulkan aspirasi para perempuan terkait harapan, tantangan dan solusi dari berbagai masalah yang dihadapi dalam profesinya. Selain seminar dan diskusi kelompok, Women at Play menjadi ajang berjejaring di antara para perempuan pengembang gim di Indonesia.,” jelas Riris Marpaung, Inisiator dari Indonesian Women in Game dan CEO dari GameChanger Studio.
Riris juga berharap bahwa acara ini bisa menjadi langkah kecil pertama dari ribuan langkah baru yang dilakukan oleh seluruh perempuan pengembang gim tanah air untuk terus menunjukkan posisi, peran dan prestasinya dalam mengembangkan industri gim Indonesia.
“Persepsi umum bahwa game adalah permainan untuk remaja laki-laki sudah ketinggalan jaman. Kenyataannya, saat ini lebih dari 40% pemain game di seluruh dunia adalah perempuan, terlebih lagi di platform mobile.
Agar dapat membuat produk-produk yang lebih baik dan sesuai bagi keragaman gender, industri game harus mengikutsertakan perempuan dalam prosesnya, dan bukan hanya sebagai pendukung tapi juga di posisi-posisi inti. Kami dari AGI mendukung penuh acara Women at Play dan dan berterima kasih pada Indonesia Women in Games atas pelaksanaannya. Kami harap dengan ini keikutsertaan serta pengaruh perempuan di industri game Indonesia semakin berkembang.” ujar Cipto, Presiden dari Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan dibuka untuk para perempuan yang saat ini bekerja di industri gim maupun tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang industri gim di Indonesia. Walaupun hingga saat ini pendaftaran keikutsertaan offline sudah melebihi kuota, IWIG dan AGI akan mengadakan livestream untuk sesi seminar pada Kamis, 11 Mei 2023 pada pukul 09.30-11.30 di kanal YouTube Asosiasi Game Indonesia.
Indonesian Women in Game (IWIG)
Indonesian Women in Game (IWIG) adalah komunitas penggiat industri gim perempuan di Indonesia yang bertujuan untuk memunculkan tokoh-tokoh perempuan di industri game, menaungi para perempuan yang bekerja atau mempunyai aspirasi untuk bekerja di industri game, meningkatkan kapasitas perempuan di industri game, dan menerapkan kebijakan yang mendukung peran perempuan di industri game. Anggota IWIG terdiri dari pengembang dan penerbit gim, media gim, pendidik dan juga pelajar perempuan di Indonesia.
Asosiasi Game Indonesia (AGI)
Asosiasi Game Indonesia (AGI) adalah sebuah asosiasi non-profit yang berdiri dari tahun 2013 berfungsi untuk mendorong pengembangan dan penerbitan gim video asal Indonesia dengan menghubungkan pemerintah, industri pendukung dan akademisi untuk para pengembang game lokal, mengkoneksikan pengembang gim lokal dengan penggiat industri game global, dan juga mengembangkan talenta industri game agar dapat bersaing dengan talenta global.