Yuji Horii Bahas Tantangan Baru Dalam Pengembangan Dragon Quest di Era Grafis Modern

Raden Erlangga – Yuji Horii, pencipta seri Dragon Quest yang ikonik, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang tantangan yang dihadapi seri tersebut. Seiring dengan kemajuan grafis video game menuju realisme yang lebih tinggi. Dalam sebuah diskusi bersama Katsura Hashino, sutradara dan produser dari Metaphor: ReFantazio yang dikembangkan oleh Atlus, Horii menjelaskan bagaimana evolusi grafis berdampak pada cara penggambaran protagonis dalam Dragon Quest.

Horii menjelaskan bahwa inti dari Dragon Quest adalah fokus pada dialog dengan karakter-karakter kota, dengan sedikit penekanan pada narasi tradisional. “Dragon Quest dirancang untuk membangun cerita melalui interaksi dialog. Inilah yang menjadikannya pengalaman yang menyenangkan,”
ujar Horii.

Salah satu elemen khas dari Dragon Quest adalah penggunaan protagonis yang diam, atau “protagonis simbolik” seperti yang Horii sebut. Pendekatan ini memungkinkan pemain untuk menafsirkan dan membayangkan reaksi karakter utama sesuai dengan emosi mereka sendiri. Namun, dengan kemajuan grafis yang semakin mendekati realitas. Horii berkomentar bahwa, “Jika grafis game menjadi sangat realistis, karakter yang hanya berdiri diam dapat tampak bodoh”.

Horii juga mengingatkan bahwa menambahkan reaksi yang eksplisit pada protagonis bisa membuat pemain merasa kurang terhubung. Pada akhirnya dapat mengganggu pengalaman bermain. “Oleh karena itu, seiring dengan semakin realistisnya grafis, menggambarkan jenis protagonis seperti yang ada di Dragon Quest menjadi tantangan tersendiri. Ini akan terus menjadi isu yang harus diatasi di masa depan,” tambah Horii.

Biar gak ketinggalan berita menarik lainnya, kalian bisa follow Share Button Media di Instagram, Facebook Page ataupun subscribe channel Youtube kita ya..

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More