Activision Blizzard Keluarkan Kebijakan ‘Zero-Tolerance’
Activision Blizzard telah menyatakan bahwa mereka akan mengimplementasikan sebuah kebijakan pelecehan baru “zero-tolerance” pada seluruh perusahaan.
Pengumuman ini datang dalam bagian surat dari CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, yang menguraikan empat perubahan yang akan diterapkan perusahaan. Hal ini termasuk peningkatan 50% yang telah dijanjikan mengenai presentasi dan orang non-biner di perusahaan, investasi dalam keberagaman, pengabaian arbitrase yang diperlukan atas pelecehan dan diskriminasi seksual, peningkatan visibilitas pada kesetaraan upah, dan pembaruan progress per-kuartal. Kotick juga menyatakan bahwa ia akan melakukan pemotongan gaji miliknya sendiri sampai masalah di perusahaan selesai.
Dalam sebuah surat terbuka yang dibagikan pada tanggal 28 Oktober kemarin, Kotick menjelaskan luma perubahan yang akan dibuat oleh Activision Blizzard, yang dimulai dengan kebijakan pelecehan zero-tolerance.
“Di masa lalu, ketika kami menemukan dan membukti pelecehan, kami memberhentikan beberapa karyawan dan memberikan peringatan lisan atau tertulis, atau tindakan disipliner,” ujar Kotick. “Dalam retrospeksi, untuk mencapai tujuan kami untuk keunggulan di tempat kerja, pendekatan ini tidak lagi memadai. Kami membutuhkan aturan yang lebih ketat dan pemantauan yang konsisten di seluruh perusahaan untuk memastikan laporan ditangani dengan benar, disiplin, tepat, dan cepat.”
Kebijakan tersebut menyatakan bahwa setiap keryawan Activision Blizzard yang ditemukan, melalui sebuah proses investigasi yang baru, dan diketahui melakukan tidakan pembalan terhadap siapapun karena mengajukan keluhan akan segera dihentikan.
“Dalam banyak kasus pelanggaran yang berada di tempat kerja lainnya, kami tidak akan lagi bergantung pad aperingatan tertulis: pemutusan hubungan kerja akan menjadi hasilnya, termasuk kebanyakan kasus pelecehan berdasarkan kategori yang dilindungi secara hukum,” jelas surat tersebut.
Kebijakan tersebut juga menyatakan bahwa kontrak kerja di masa depan akan memperjelas bahwa pemutusan hubungan kerja karena alasan ini akan mengakibatkan hilangnya kompensasi.
Kotick menyatakan bahwa seluruh laporan mengenai pelecehan dan atau tindakan melakukan balasan akan diselidiki, untuk diperiksa jika langkah yang tepat sudah diambil.
Kotick juga berjanji untuk meningkatkan persentase wanita dan orang non-binary dalam akatan kerja Activision Blizzard sebesar 50% dalam waktu lima thun. Sayangnya tidak ada rincian yang diberikan tentang bagaimana hal ini akan dicapai.
Surat tersebut juga menyatakan bahwa 250 juta USD akan di investasikan untuk “mempercepat peluang mengenai talenta yang beragam” selama 10 tahun kedepan. “Komitmen ini termasuk menginspirasi berbagai talenta untuk mengejar peluang karir dalam game melalui ABK Academy yang mencakup kerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah teknik yang melayani komunitas yang kurang terwakili, bimbingan bagi peserta, dan program magang bergilir yang mengarah pada pekerjaan pengembangan game, miirip dengan program-program yang telah kami mulai dengan United Negro College Fund dan Management Leadership for Tomorrow,” ujar Kotick.
Kesempatan belajar, mengembangkan, dan gelar bagi karyawan dapat meningkatkan jumlah peran kepemimpinan oleh pihak perempuan dan mereka yang berasal dari komunitas yang kurang terwakili.
Mengenai keadilan pada gaji akan dilaporkan setiap tahunnya untuk memastikan pembayaran yang adil antara pria dan wanita di peruahaan. Dalam hal serupa, Kotick berjanji bahwa akan memberikan update mengenai progress per-kuartal untuk menunjukan perubahan yang telah dibuat di berbagai di unit dan franchise perusahaan. Sebuah bagian khusus mengena kemajuan perusahaan di bidang ini juga akan ditambahkan ke laporan untuk para pemegang saham dan laporan ESG, yang mencakup gender perekrutan, keragaman, dan kemajuan di tempat kerja.
Kotick sendiri mengumumkan bahwa ia akan mengambil pengurangan upah, dengan mendapatkan upah yang paling rendah sesuai dengan hukum yang ada di California. Ia juga tidak akan mengambil bonus. Hal ini akan terus berlangsung sampai dengan jajaran petinggi memutuskan bahwa tujuan yang berhubungan dengan gender, dan komitmen lainnya telah dicapai.
Sumber: IGN