Amazon Jelaskan Kenapa Game MMO Lord of the Rings Dibatalkan
Kepala dari Amazon Games, baru-baru ini memberikan sejumlah gambaran baru mengenai mengapa game MMO Lord of the Rings mereka dibatalkan setelah dikembangkan selama beberapa tahun.
Amazon Games sebelumnya, pada bulan April kemarin bahwa game free-to-play untuk konsol dan PC tersebut, yang dikembangkan bersama dengan Athlon Games, sebuah anak perusahaan Amerika Serikat dari Leiyou Technologies di Hong Kong, telah dibatalkan.
Dilansir dari sebuah laporan Bloomberg pada saat itu, pembatalan game ini adalah karena permasalahan yang terjadi antara Amazon, dan perusahaan teknologi raksasa Tencent, yang telah mengakuisisi Leyou pada Desember 2020.
Berbicara dalam wawancara dengan GameSpot, Presiden Amazon Games, Christoph Hartmann mengungkapkan bahwa pemegang lisensi Lord of the Rings, Middle-earth Enterprise memilih untuk menggunakan klausul dalam kontraknya yang memungkinkannya untuk mengakhiri kesepakatan jika salah satu partner diakuisisi.
Setelah hal ini terjadi, Hartmann menyebutkan situasi menjadi sangat sulit. Dan meski Amazon mencari jalan untuk terus dapat mengerjakan proyek tersebut dengan Tencent, namun mundur setelah gagal bernegosiasi.
“Tentunya terdapat pertanyaan, mungkin bisa bekerja sama dengan Tencent untuk melakukan sesuatu, namun Saya pikir, kami sebagai perusahaan terlalu besar untuk melakukan kerja sama dalam sebuah IP, dimana mereka memiliki lisensi dan kami mengembangkan gamenya,” ujar Hartmann.
“Jadi kami memutuskan lebih baik tidak bekerja sama. Kemudian kami mencoba mencoba mencari jalan lain, namun Saya pikir hal itu terlalu memakan waktu.”
Game Lord of the Rings yang dibatalkan ini pertama kali dumumkan pada tahun 2018 oleh Athlon, dan Middle-earth Enterprises.
Sumber: VGC