CEO Take-Two Tidak Ingin Game Baru di Xbox Game Pass
Sang CEO meganggap layanan tersebut tidak masuk akal untuk game utama perusahaan
Di era layanan streaming seperti Netflix, dan Hulu yang menjadi sebuah pilar besar dai industri perfilman dan televisi, banyak perusahaan gaming yang mencoba untuk mengikuti model berlangganan seperti itu. Layanan seperti PlayStation Now, dan Xbox Game Pass menjanjikan pustaka game yang banyak untuk biaya bulanan yang rendah, dan bahkan Netflix sendiri telah mencoba untuk memasuki ranah streaming game.
TIdak hanya layanan streaming menghadirkan katalog yang banyak, namun juga menawarkan update setiap bulannya. Banyak game yang baru dirilis, seperti Cris Tales dari Atlus, berhasil masuk ke pustaka streaming game. Namun untuk para penggemar dari franchise seperti Borderlands, dan Grand Theft Auto, memainkan salah satu game tersebut di layanan streaming game kemungkinan akan lama untuk tercapai.
Pada sebuah panggilan pendapatan, CEO dari Take-Two, Strauss Zelnick memberikan pendiriannya mengenai keuangan dengan layanan berbasis langganan. Zelnick mengatakan bahwa meski layanan berlangganan sering kali masuk akal untuk game lama dari katalog perusahaan, model bisnis tersebut tidak masuk akal untuk “game yang ada di garis depan.” Dengan pernyataan tersebut, Zelnick juga merujuk pada perbedaan sifat TV/film dan game di wilayah streaming, menunjukan bahwa model berlangganan tidak masuk akal bagi pemain video game yang sering kali memfokuskan sebagian besar waktu mereka untuk memilih sejumlah kecil game.
Namun, Zelnick tidak mengesampingkan konsep layanan streaming sebagai sarana untuk menarik banyak orang. Ia menyatakan bahwa perusahaan menganggap dirinya “berpikiran terbuka” dengan merujuk bahwa game-game mereka tersedia dilayanan PlayStation Now, dan Xbox Game Pass. Game seperti GTA V dan Red Dead Online hadir di Xbox Game Pass.
Sumber: Gamerant