Hacker Pokemon Sword dan Shield Ditangkap di Jepang
Seorang pria Jepang yang telah membuat profit dengan membuat, dan menjual Pokemon yang di dapatkan dari hack di Pokemon Sword dan Pokemon Shield dikabarkan telah ditangkap di Kota Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang.
Pelakunya adalah seorang pengangguran berusia 23 tahun yang bernama Kazuki Kawamatsu. Ia tinggal di Minami-ku, Nagoya. Ia melakukan jailbreak pada konsol Nintendo Switch miliknya sendiri pada bulan April tahun lalu, yang kemudian memungkinkan untuk dirinya memasukan Pokemon yang di hack dengan parameter apa pun, termasuk Pokemon Shiny, dan Pokerus, ke dalam game Pokemon Sword dan Pokemon Shield.
Kawamatsu kemudian menawarkan jasa miliknya untuk menghasilkan Pokemon apa pun di situs pasar Jepang. Satu Pokemon ia hargai sebesar 500 yen, dengan biaya komisi yambahan sebesar 800 Yen atau 400 Yen jika seseorang memesan setidaknya enam Pokemon. Dalam kurun waktu hampir setahun, ia menghasilkan keuntungan lebih dari 1,15 juta Yen.
Kazuki Kawamatsu ditangkap berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat Jepang setelah mengakui perilaku tersebut kepada polisi.
Laporan berita tersebut juga mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya seseorang ditangkap di Jepang karena memodifikasi data dalam game Nintendo Switch. Sebelumnya pada Oktober 2020, AS menangkap dua anggota Tim Xecuter karena meraup keuntungan ilegal dengan menjual mod fisik Nintendo Switch.
Program berita TV Jepang juga memberitakan tentang penangkapan terkait Pokemon ini.
Penangkapan terjadi setelah The Pokemon Company secara resmi mengeluarkan peringatan pada akhir Januari 2021 terhadap orang-orang yang menggunakan data yang dimodifikasi di Pokemon Sword and Shield, serta Pokemon Home. Mereka yang ditemukan menggunakan data yang dimodifikasi akan memiliki akses jaringan mereka dibatasi atau bahkan seluruh akses mereka ke Pokemon Home disuspend.
Sumber: Siliconera