Hadiah The International 10 Pecahkan Rekor Sebesar 34,429,818 Dolar Dan Terus Meningkat
Dota 2 The International, salah satu turnamen esports terbesar di dunia telah memecahkan rekor mereka sendiri sebagai event esport yang paling menguntungkan, dengan prize pool tahun ini yang telah mencapai total sebesar 34,429,818 USD. rekor sebelumnya untuk prize pool ini telah mencapai 34,3 Juta USD dari event tahun lalu.
Developer Dota 2, Valve secara terpaksa menunda event tahun ini, The International 10 karena pandemi COVID-19 yang masih terjadi sampai hari ini. Pengunduran event ini diumumkan pada bulan April lalu. Valve masih belum mengumumkan tanggal baru untuk acara ini dan masih belum jelas apakah turnamen ini masih akan berlangsung atau tidak pada tahun ini atau tidak sama sekali.
Valve mengatakan “tidak dapat berkomitmen dahulu” untuk jadwal baru The International 10 atau kembalinya Dota Pro Circuit, sebuah event seri yang menentukan siapa yang berkualifikasi untuk The INternational dalam sebuah cuitan pada Senin lalu.
In following how the pandemic has been developing globally, the recent increase in the unpredictability of COVID-19 means we can’t yet commit to new dates for TI10 and the DPC. We share your eagerness in returning to these events, and will announce updates as soon as we can.
— DOTA 2 (@DOTA2) August 25, 2020
Prize Pool untuk turnamen The International ini didanai oleh pembelian Battle Pass Dota 2 yang dibandrol seharga 9.99 USD (atau 29.35 untuk membuka 50 level tambahan, atau 44.99 untuk melompat ke 100 level sekaligus). Battle pass ini menghadiahkan para pemain dengan hadiah in-game dan beberapa kosmetik setiap perkembangan mereka sepanjang level. Seperempat dari pembelian battle pass akan dimasukkan ke prize pool untuk turnamen besar-besaran, jadi selama para pemain terus membeli, prize pool akan terus bertambah.
Valve sebelumnya telah mengumumkan bahwa battle pass saat ini akan tersedia hingga 19 September. Ada banyak waktu bagi prize pool untuk terus berkembang dan memecahkan rekor baru.
Sumber: The Verge