Hideki Kamiya Menyebutkan Perusahaan Harus Lebih Berusaha Mengenai Ketersediaan Game Klasik
Hideki Kamiya melontarkan pendapatnya mengenai bagaimana perusahaan harus melakukan usaha lebih untuk memastikan game-game klasik mereka siap tersedia untuk para pemain, agar bisa menjaga “budaya game.”
Ketika berbicara dengan pihak VGC dalam sebuah wawancara baru, kreator dari Devil May Cry dan Bayonetta mengatakan bahwa ledakan game retro belakangan ini (yang diduga oleh beberapa orang karena manipulasi pasar) telah menciptakan masalah bagi para pemain yang benar-benar ingin membeli game tersebut.
Namun ia juga berargumen bahwa jika pemilik dari IP game klasik tersebut memberikan usaha lebih untuk membuat game-game tersebut tersedia di platform modern, hal ini tidak akan menjadi sebuah masalah.
“Sebagai seorang kolektor, Saya mengerti keinginan untuk mendapatkan game tersebut masih dalam keadaan tersegel,” ujar Kamiya. “Orang-orang menginginkan nilai dari segel tersebut dan bukan gamenya sendiri.”
“Namun sebagai seorang penggemar, hal tersebut merupakan sebuah masalah jika seseorang ingin memainkan sebuah game namun mereka tidak bisa mendapatkannya karena game tersebut diperdagangkan dalam market yang tidak masuk akal ini.”
“Dan tanggung jawab untuk mempertahankan ketersediaan game-game tersebut berada di tangan perusahaan yang memiliki IP tersebut. Jika orang-orang ingin memainkan sebuah game klasik, dan mereka tidak bisa, hal tersebut karena game tersebut tidak tersedia di platform baru, dan tidak bisa ditemukan dalam bentuk originalnya juga, hal tersebut seperti ancaman…. menahan budaya game.”
“Orang-orang yang memiliki hak atas game-game tersebut seharusnya secara aktif membuat pergerakan untuk menjaga budaya game, dan membuat game-game tersedia bagi semua yang ingin memainkannya.”
Tahun lalu, Platinum telah merilis kembali game The Wonderful 101 yang merupakan game Wii U yang telah dirilis pada tahun 2013, dan memastikan bahwa game tersebut dapat dimainkan di Nintendo Switch, PS4, dan PC.
Sumber: VGC