Hidetaka Miyazaki, Sebut Bloodborne adalah Game Yang Mencerminkan Dirinya!
Raden Erlangga – Bulan ini, para penggemar Elden Ring sangat antusias menantikan rilisnya ekspansi “Shadow of the Erdtree”. DLC tersebut akan memperkenalkan pemain pada Land of Shadow, dengan variasi musuh baru, mekanis baru dan senjata-senjata unik. Dibalik itu para outlet media game, penasaran dengan perspektif Hidetaka Miyazaki terhadap semua ciptaannya.
Dalam wawancara terbaru yang diadakan Game Informer, Miyazaki mengeksplorasi katalog luas FromSoftware, dari Sekiro: Shadows Die Twice hingga Demon’s Souls. Setelah mengarahkan hampir setiap game dari pengembang tersebut, Miyazaki menjelaskan tentang keseimbangan antara serangan dan pertahanan dalam game mereka. Sambil memberi petunjuk tentang judul yang bahkan lebih menantang di masa depan.
Miyazaki menjelaskan bahwa pertarungan dalam Sekiro sebagai sesuatu yang jauh lebih fluid dan active dibandingkan game sebelumnya. Dengan sistem parry dan juga tools yang bisa digunakan oleh Ookami. Miyazaki percaya ini adalah “karakteristik” dari game Sekiro. Dia mencatat Sekiro sebagai ide paling jelas yang terwujudkan. Tapi ia bilang juga bahwa “masih ada satu tingkat lagi yang bisa kami tingkatkan, dan asah pada mekanik itu. Tetapi saya berpikir Sekiro adalah titik paling besar dan memiliki karakteristik sendiri”.
Pewawancara GameInformer kemudian memuji Bloodborne sebagai game pertama yang benar-benar ngeklik bagi mereka, hal ini membuat Hidetaka Miyazaki mengakui judul 2015 itu sebagai “game yang istimewa bagi saya”. Dia menjelaskan mengapa petualangan melalui Yharnam menonjol di antara game FromSoftware lainnya, dengan mengatakan, “Beberapa alasan. Yang pertama adalah bahwa itu mungkin salah satu siklus pengembangan yang paling menantang yang kami miliki dari persepektif kami sebagai studio”. Lalu Hidetaka Miyazaki juga menyebutkan alasan lain mengapa Bloodborne sangat spesial dalam kehidupan pribadinya. Dia berbagi, “Saya telah memasukkan banyak ide saya sendiri ke dalam game ini, baik itu cerita, komponen pembangunan dunia, atau bahkan mekanik dan sistem permainan yang ada. Ini mungkin refleksi terkuat dari selera game saya yang dapat dialami oleh orang lain”.