Karyawan Activision Blizzard Mogok Kerja
Karyawan Activision Blizzard telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemogokan pada hari ini, 28 Juli, 2021. Pemogokan ini merupakan protes atas respon dari pemimpin perusahaan mengenai gugatan atas pelecehan, ketikadilan, dan yang lainnya dalam perusahaan.
Diumumkan dalam sebauh pernyataan, para karyawan menjelaskan bahwa respon internal dan eksternal dari Activision Blizzard setelah pengumuman gugatan tersebut telah membuat mereka untuk “percaya bahwa nilai kami sebagai karyawan tidak dicerminkan secara akurat dalam kata dan tindakan dari pemimpin kami.”
Ajakan pemogokan tersebut meminta pimpinan perusahaan untuk bekerja dengan karyawan dalam daftar tuntutan untuk “meningkatkan kondisi karyawan di perusahaan, terutama wanita, dan khususnya warna kulit wanita, dan wanita transgender, dan kelompok terpinggirkan lainnya.”
Pemogokan ini akan berlangsung dari pukul 10:00-14:00 Pasifik, pemogokan langsugn akan berkumpul di gerbang utama kampus Blizzard. Pemogokan virtual akan berlangsung di hari yang sama dari pukul 09:00-18:00 Pasifik, dengan karyawan yang tidak dapat hadir secara langsung, diundang untuk berhenti bekerja dan membagikan tagar #ActiBlizzWalkout di media sosial.
Untuk tuntutan lengkapnya bisa kalian simak dibawah ini:
Activision Blizzard Walkout – Employee Demands
- An end to mandatory arbitration clauses in all employee contracts, current and future. Arbitration clauses protect abusers and limit the ability of victims to seek restitution.
2. The adoption of recruiting, interviewing, hiring, and promotion policies designed to improve representation among employees at all levels, agreed upon by employees in a company-wide Diversity, Equity & Inclusion organization. Current practices have led to women, in particular women of color and transgender women, nonbinary people, and other marginalized groups that are vulnerable to gender discrimination not being hired fairly for new roles when compared to men.
3. Publication of data on relative compensation (including equity grants and profit sharing), promotion rates, and salary ranges for employees of all genders and ethnicities at the company. Current practices have led to aforementioned groups not being paid or promoted fairly.
4. Empower a company-wide Diversity, Equity, & Inclusion task force to hire a third party to audit ABK’s reporting structure, HR department, and executive staff. It is imperative to identify how current systems have failed to prevent employee harassment, and to propose new solutions to address these issues.
Dilansir Jason Schreier dari Bloomberg, Blizzard telah mengatakan kepada para karyawan bahwa mereka akan menawarkan waktu kosong berbayar kepada mereka yang berpartisipasi dalam pemogokan. Sebuah sumber dari dalam Blizzard secara terpisah mengkonfirmasi ke pihak IGN, bahwa hal tersebut adalah sebuah bentuk bahwa pihak publisher bermaksud bekerja sama dengan para karyawan.
Blizzard told employees this afternoon it will offer paid time off to those participating in tomorrow's walk-out
— Jason Schreier (@jasonschreier) July 27, 2021
Selain itu, CEO dari Activision Blizzard, Bobby Kotick telah mengeluarkan sebuah pernyataan baru yang menyebutkan bahwa Activision Blizard “tuli.” Kotick menjanjikan “tindakan cepat” dan mengatakan “tidak ada tempat di mana pun” untuk “diskriminasi, pelecehan, atau perlakuan tidak setara dalam bentuk apa pun,” dan berjanji untuk meninjau kebijakan dan prosedur Activision Blizzard dengan firma hukum Wilmerhale.
Dalam jangka pendek, Kotick mengumumkan bahwa Activision Blizzard akan menyelidiki setiap klaim pelecehan sambil menawarkan sesi mendengar dan mengevaluasi manajer. Ia juga berjanji untuk menambah sumber daya sehingga memastikan bahwa praktik perekrutan Activision Blizzard lebih beragam.
Sebuah sumber dari pihak Activision Blizzard mengatakan kepada pihak IGN bahwa sebuah tanggapan akan segera diterbitkan, dan para karyawan ingin tuntutan mereka dipenuhi.
Sumber: IGN