Meski Mencapai Angka Penjualan Yang Besar, Seri Yakuza Masih Dianggap ‘Niche’
Sebagai bagian dari laporan tahunan SEGA untuk 2020 ini, yang meliputi penjualan game mereka, pihak perusahaan secara publik menyatakan bahwa seri Yakuza berhasil mencapai angka penjualan 14 juta unit. Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah yang besar, dimana seri Yakuza pada tahun 2018 dikabarkan telah terjual sebanyak 11 juta unit.
Sebagian kesuksesan dari franchise Yakuza paling baru ini dapat dikatikan dengan dua tahun terakhir, ketika serial tersebut memperoleh lonjakan popularitas yang besar. Dari 15 tahun masa hidup seri Yakuza, lebih dari 20 persen pertumbuhan seri tersebut telah terjadi sejak tahun 2018, dengan total sekitar tiga juta kopi yang terjual. Tidak ada alasan yang spesifik mengenai pertumbuhan yang melonjak ini, selain kemungkinan kesuksesan dari entri terbaru franchise Yakuza, seperti Yakuza: Like A Dragon.
Terlepas dari kesuksesannya yang terus meningkat, banyak gamer yang berspekulasi bahwa popularitas seri Yakuza tidak akan mampu mengimbangi perubahan zaman di industri video game. Namun, Sega memuji kesuksesan game tersebut karena penggambaran budaya Jepangnya sebagai nilai jual terbesar game tersebut.
Laporan Sega juga mengklaim bahwa ke depannya, perusahaan harus tetap memperlakukan game tersebut sebagai permata tersembunyi dengan menargetkan kepada pasar niche. Model bisnis Sega mengandalkan perilisan game Yakuza di beberapa platform dan layanan, menggunakan distribusi digital untuk menjangkau audiens di luar Jepang. Dari pada merilis fisik game ke beberapa negara, Sega menggunakan PC sebagai bintang utama dalam strategi bisnis dunia Yakuza.
Sumber: Gamerant