Microsoft Mempertimbangkan Untuk Mengizinkan Para Pemilik Xbox Memperbaiki Konsol Mereka Sendiri
Microsoft dikabarkan telah berjanji untuk mencari kemungkinan untuk membiarkan para gamer memperbaiki hardware mereka sendiri, termasuk konsol Xbox.
Microsoft merupakan perusahaan teknologi besar pertama yang menyatakan sebuah keinginan mengenai gerakan ‘hak untuk memperbaiki’, dimana menginginkan perusahaan-perusahaan untuk memungkinkan siapa saja memperbaiki perangkat mereka sendiri.
Meski tentunya sudah sangat legal bagi para pembeli untuk memperbaiki produk yang mereka miliki sendiri, sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Apple membuat hal ini menjadi tidak mungkin dengan menolak untuk menghadirkan spare part atau dokumentasi kepada siapa saja yang bukanlah seorang parter perbaikan resmi.
Namun, Grist melaporkan bahwa Microsoft kini telah mencapai sebuah kesepakatan dengan As You Sow, sebuah grup investor non-profit yang melayangkan sebuah resolusi shareholder di bulan Juni kemarin yang meminta Microsoft untuk mempelajari “keuntungan lingkungan dan sosial” dari mempermudah memperbaiki perangkat.
Microsoft juga telah menyetujui untuk memperkerjakan seorang konsultan independen untuk mempelajari keuntungan dalam memberikan para pelanggan lebih banyak akses ke suku cadang, dan dokumentasi perbaikan, termasuk apakah tindakan ini akan mengurangi emisi karbon, dan limbah.
Microsoft disebutkan tidak akan membuat studi ini publik karena studi ini kemungkinan akan berisikan rahasia perusahaan dan informasi penting lainna, namun Microsoft akan merilis ringkasan ke publik atas penemuannya pada awal bulan Mei tahun depan.
Selama penemuan ini menjukan bahwa terdapat keungungan dari mengizinkan orang-orang untuk memperbaiki produk mereka sendiei, Microsoft telah menyetujui bahwa mereka akan membuat suku cadang baru, dan dokumentasi tersedia diluar jaringan perbaikan resminya pada ahir tahun depan, dan akan meluncurkan inisiatif baru untuk membantu perbaikan lokal.
Meski kesepakatan yang dibuat oleh Microsoft dianggap sebagai sebuah kemenangan bagi merka yang menjalankan kampanya right-to-repair, sejumlah pihak tetap waspada. Nathan Proctor dari US Public Research Interest Group mengatakan kepada Grist bahwa Microsoft masih merupakan anggota yang menentang right-to-repair.
Sumber: VGC