Penjual Cheat Gugat Balik Bungie Atas Peretasan dan Pelanggaran DMCA
Penjual cheat Destiny 2, AimJunkies, yang telah digugat oleh Bungie pada tahun kemarin, kini melakukan gugatan balik setelah pihak studio dituduh melakukan akses secara ilegal ke salah satu komputer mereka.
Bungie sendiri telah melayangkan sebuah gugatan di pengadilan federal di Seattle tahun lalu, dengan menuduh AimJunkiesl dan Phoenix Digital (yang diduga membuat software cheat mereka),melakukan pelanggaran hak cipta, dan merek dagang.
Namun pada awal tahun ini, seorang hakim Amerika Serikat mendukung pihak AimJunkies, dengan mengatakan bahwa gugatan pertama tidak memberikan bukti yang cukup bahwa mereka telah melakukan pelanggaran hak cipta.
Kemudian, gugatan tersebut diubah oleh Bungie dengan menambahkan lebih banyak detail mengenai pelanggaran hak cipta, termasuk informasi tentang beberapa orang yang diduga terlibat, termasuk James May, yang diklaim Bungie sebagai developer cheat pihak ketiga.
Kini, dilaporkan oleh pihak TorrentFreak, AimJunkies menggugat kembali Bungie, menuduh bahwa developer Destiny secara ilegal mengakses komputer May dengan harapan menemukan bukti yang mendukung gugatan kepada mereka.
AimJunkies mengklaim bahwa Bungie melanggar Digital Millennium Copyright Act (DMCA) dengan menghindari langkah perlindungan teknologi cheat mereka.
TorrentFreak juga mencatat bahwa meski Bungie kini memiliki hak untuk mengakses komputer par apemain untuk tujuan anti-cheat, Limited Software License Agreement (LSLA) yang ditandatangani May pada 2019, dan dihadirkan oleh Bungie sebagai sebuah bukti, tidak mengizinkan Bungie untuk melakukan hal tersebut.
“LSLA yang berlaku pada semua waktu tidak memberikan Bungie, Inc. otoritas untuk secara diam-diam mengakses file di komputer pribadi May, dan/atau mengunduh infromasi dari file tersebut tanpa sepengetahuian langsung dan otoritas tegas dari May,” tulis gugatan tersebut.
Juga diklaim bahwa, pada beberapa kesempatan, Bungie mengakes komputer May yang melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, yang dapat dianggap sebagai peretasan.
“Berdasarakn informasi dan keyakinan, Bungie, Inc., setelah mengakses komputer pribadi May dengan curang, menggunakan informasi yang diperoleh untuk melakukan pengawasan lebih lanjut terhadap pihak-pihak yang termasuk namun tidka terbatas pada, Phoenix Digital, dan para pelakunya.”
AimJunkies juga mengklaim bahwa Bungie telah melanggar persyaratan layanan software cheat Phoenix Digital, dengan memperoleh lisensi di bawah alias “Martin Zeniu” dan kemudian melakukan reverse engineering program tersebut dalam upaya mengumpulkan bukti.
May dan Phoenix Digital kini menuntut ganti rugi.
Sumber: VGC