Sebuah Studi Menunjukan Bahwa Tidak Terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Video Game Dengan Kekerasan Remaja
Video game telah menjadi fokus untuk banyak penelitian selama satu dekade terakhir ini, dan kebanyakan studi ini condong kepada korelasi antara video game dengan kekerasan remaja, dan beberapa studi akan mengkutip dari studi terdahulu yang mengatakan bahwa game bisa menggiring pada perilaku yang agresif, sebuah studi baru kali ini mengklaim bahwa kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Walaupun banyak yang mengatakan bahwa video game merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kekerasan pada khalayak muda, banyak studi yang menemukan bahwa video game bukanlah pemicu untuk kasus ini. Buktinya, beberapa studi mengindikasikan bahwa bermain video game mungkin saja bermanfaat seperti untuk mengurangi tingkat stress.
Sebuah studi baru dari Massey University semoga bisa menyelesaikan perdebatan ini, dimana studi tersebut mereview 28 studi sebelumnya dengan subject yang sama. Berdasarkan laporan yang didapat, korelasi yang ditemukan antara video game dengan sikap agresif tidak cukup tinggi untuk dianggap memberikan sebuah efek kecil. Dengan informasi ini, studi tersebut menyimpulkan, bahwa penelitian saat ini tidak bisa mendukung hipotesis bahwa video game yang berisikan kekerasan memiliki dampak jangka panjang terhadap para kaum muda.
Evaluasi ini sepertinya mendukung banyak studi baru yang muncul belakangan ini. Pada tahun 2019, terdapat sebuah studi yang mengkolerasikan antara video game dan agresi pada remaja yang dilakukan oleh Oxford, menemukan hasil yang sama, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara keduanya, dan klaim sebelumnya kemungkinan merupakan hasil bias dari peneliti.
Harapannya, dengan studi baru ini, video game tidak lagi dijadikan kambing hitam.
Sumber: Gamerant