Spencer Mengomentari Hubungan Xbox Dengan Activision Blizzard
Tahun 2021 merupakan tahun yang kurang baik untuk Activision Blizzard, hal ini karena berbagai tuduhan mengenai pelecehan seksual dan tempat kerja yang toxic, yang sudah berakar dalam perusahaan gaming raksasa tersebut. Salah satu dampaknya telah memberikan pengaruh kepada parter Activision Blizzard di industri gaming, dan partner yang terdapat tersebut adalah Sony dan Microsoft. Meski keduanya tidak memutuskan hubungan kerja mereka, kepala dari Xbox, Phil Spencer mengatakan bahwa akuisisi tersebut memaksa para eksekutif Xbox untuk kembali memeriksa hubungan kerja lebih dekat.
Spencer mengatakan mengenai situasi Activision Blizzard yang tengah berlangsung sebagai bagian dari wawancara dengan The New York Times, melalui Pure Xbox. Wawancara tersebut secara garis besar berfokus dengan bagaimana Spencer merasa interaksi online yang direncanakan sebagai bagian dari Facebook Metaverse yang saat ini telah di dorong ke dalam ruang gaming. Hal ini termasuk inovasi dalam interaksi online, world building, dan representasi dalam bentuk avatar digital yang yang tampaknya akan menjadi tempat yang umum dalam ruang online baru Mark Zuckerberg.
Ketika ditanya mengenai hubungan Xbox dengan Activision Blizzard, Spencer mengulangi mengapa ia “sedih dan muak” dengan dugaan toksisitas di dalam perusahaan. Ia mengatakan tuduhan tersebut memaksa Xbox untuk mengubah aspek hubungan kerjanya dengan Activision Blizzard, meskipun ia tidak merinci mengenai apa perubahan tersebut. Spencer menambahkan meski hal ini akan tetap bersifat tertutup, eksekutif di Activision telah diberitahu mengenai perubahan tersebut dan tampaknya sejalan dengan keputusan yang dibuat oleh Xbox.
Spencer kemudian mengklarifikasi bahwa yang dilakukan Xbox bukanlah “mempermalukan” Activision, dimana juga mengakui sejarah buruk Xbox sendiri. Ia tidak menjelaskan, namun ia mengatakan bahwa merupakan hal yang penting untuk karyawan merasa aman, dan “merasa mereka dapat melaporkan dan berbicara mengenai hal yang terjadi.” Spencer kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa alih-alih memberikan hukuman kepada perusahaan karena tempat kerja yang toxic, Xbox menggunakan posisinya dalam kerja sama ini “untuk memberikan dampak” pada budaya kerja perusahaan partnernya.
Sumber: Gamerant