Valve sebagai publisher dari game DOTA 2 terkenal dengan kesangarannya, terutama bila menyangkut turnamen yang menggunakan gamenya.
Hal ini kembali terbukti dengan dituntutnya penyelenggara turnamen DOTA 2 di Singapura karena lalai dalam membayar hadiahnya.
Masalah ini terungkap dari lansiran laporan Dot Esports, yang menyebutkan Global Electronic Sports Championship telah melalaikan pembayaran dua kali turnamennya dengan total uang $750.000 atau sekitar 10,4 milyar Rupiah.
Kedua turnamen tersebut adalah GESC Indonesia dan GESC Thailand, yang diselenggarakan pada Maret dan Mei 2018.
Menurut Valve Marketing Vice President Doug Lombardi, GESC masih belum memenuhi kewajibannya hingga kwartal ketiga 2018, termasuk di dalamnya uang hadiah pemenang, kontraktor, dan komentator yang terlibat di dalamnya.
Selain membawanya ke meja hijau, Valve juga memutuskan hubungan bisnis dengan penyelenggara turnamen tersebut.(*)
Sumber: PCGamesN