Akuisisi Activision Blizzard Mendapatkan Gugatan Dari Gamer Amerika

Sebuah grup yang mengindentifikasi dirinya sendiri sebagai gamer telah bergabung untuk menuntut Microsoft agar dapat menghentikan akuisisi Activision Blizzard yang tengah berlangsung.

Dalam sebuah keluhan yang dilayangkan kepada pengadilan federal di California pada hari Selasa kemarin waktu setempat, pihak penggugat berpendapat bahwa kesepakatan akuisisi senilai 69 miliar USD tersebut secara substansial dapat mengurangi persaingan atau menciptakan monopoli yang melanggar Undang-Undang Clayton. Hal ini dibawakan oleh 10 gamer yang berasal dari California, New Mexico, dan New Jersey.

Mereka bersama menggambarkan diri mereka sebagai pihak yang memiliki “ketertarikan dan niat yang nyata dalam memastikan bahwa industri tetap kompetitif, dengan inovasi, output, pilihan, dan batasan harga terbaik, untuk saat ini dan di masa depan.”

Meski sebagian besar dari para penggugat tersebut mengatakan bahwa mereka memainkan game di berbagai platform, namun mayoritas dari mereka memainkan game di platform PlayStation, dengan sedikitnya hanya tiga orang yang memainkan game di platform Xbox.

“Jika akuisisi yang dilakukan Microsoft atas Activision Blizzard dilanjutkan, industri game mungkin kehilangan persaingan yang substansial, dan Microsoft nantinya akan memiliki kekuatan yang jauh lebih besar, dengan kemampuan untuk menghadang rival, membatasi, mengurangi pilihan konsumen, menaikkan harga, dan menghambat persaingan,” bunyi gugatan tersebut.

Tentunya selain sekelompok orang yang menidentifikasi diri mereka sendiri sebagai gamer, awal bulan ini US Federal Trade Commission juga melayangkan gugatan untuk menghentikan akuisisi tersebut, dengan argumen bahwa Microsoft akan menekan kompetitor pada konsol, layanan berlangganan, dan bisnis cloud.

Informasi lebih lanjut seputar akuisisi Activision Blizzard bisa kalian dapatkan di situs Share Button.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More