California Menuntut Activision Blizzard Karena Diskriminasi Gender
Pada tanggal 20 Juli kemarin, Department of Fair Employment and Housing California melayangkan sebuah gugatan kepada Activision Blizzard setelah investigasi selama dua tahun atas perilaku diskriminasi terhadap karyawan wanita di perusahaan tersebut.
Gugatan trsebut secara khusus mencantumkan perlakuakn yang tidak setara dalam hal kompensasi, promosi, penugasan, dan pemutusan hubungan kerja, serta menudah bahwa kepemimpinan di Activision Blizzard telah gagal dalam mengambil langkah yang diperlukan untuk membatasi dan mencegah diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja, atau pembalasan atas keluhan tentang perlakukan tersebut.
Populasi karyawan Activision Blizzard sendiri sebanyak 20 persen diisi oleh wanita, dan diduga menjadi sasaran budaya “frat boy”. Salah satu perilaku yang dituduhkan dalam pengaduan yang diajukan oleh DFEH California termasuk ketika karyawan pria bermain video game pada hari kerja sambil mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan wanita. Karyawan pria juga mabuk mabuk di tempat kerja, kemudian berperilaku tidak pantas terhadap wanita di kantor.
Gugatan tersebut juga menyatakan bahwa karyawan pria terkadang secara terbuka bercanda tentang seks dan lelucon mengenai pemerkosaan. Secara khusus, para pekerja wanita di tim World of Warcraft di Activision Blizzard menyatakan bahwa baik karyawan pria maupun supervisor akan memukul mereka, berbicara mengenai pemerkosaan, dan berpartisipasi dalam perilaku merendahkan lainnya.
The California Department of Fair Employment and Housing has filed an explosive lawsuit against Activision Blizzard for discrimination. Some of the details in the complaint are horrifying https://t.co/rKF3HlaEaY pic.twitter.com/dRuP8HPyqe
— Jason Schreier (@jasonschreier) July 22, 2021
Gugatan DFEH juga mengutip contoh bahwa seorang karyawan wanita yang bunuh diri selama perjalanan perusahaan dengan seorang supervisor pria, telah mengalami pelecehan seksuak yang intense di tempat kerja, termasuk foto telanjang karyawan tersebut diedarkan dalam sebuah pesta perusahaan. Selain itu, promosi untuk karyawan wanita diduga ditolak karena kemungkinan hamil. Mereka dikritik karena meninggalkan pekerjaan untuk menjemput anak-anak mereka dari tempat penitipan anak, dan diusir dari ruang laktasi sehingga ruang tersebut dapat digunakan untuk rapat.
Gugatan tersebut meminta ganti rugi, atas kerugian, upah yang belum dibayar, bantuan deklaratif, biaya pengacara, dan yang lainnya. Seorang juru bicara di Activision Blizzard mengirimkan sebuah pernyataan ke seorang penulis di Bloomberg, Jason Schreier, mengklaim bahwa tuduhan yang dibuat oleh DFEH California terdistorsi dan banyak kasus yang salah. Pihak perusahaan, sebut juru bicara, telah bekerjsa sama selama penyelidikan, menyediakan dokumentasi dan data yang diperlukan.
Dilansir dari Activision Blizzard, gugatan tersebut adalah hasil “perilaku tidak bertaunggung jawab” dari birokrat negara yang gagal untuk menyelidiki secara memadai dan mendiskusikan temuan mereka dengan Activision Blizzard sebelum beralih ke litigasi. Hal ini mencegah perusahaan untuk mengetahui tentang temuan pelanggaran oleh DFEH, dan tindakan untuk menyelesaikan masalah. Karyawan wanita yang bunuh diri, menurut pernyataan Activision Blizzard, tidak ada hubungannya dengan kasus, dan mengangkatnya adalah “tindakan memalukan dan tidak profesional.”