Call of Duty Dikabarkan Mungkin Tidak Akan Dirilis Setiap Tahun
Dalam kabar mengenai akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard, sejumlah developer Call of Duty dilaporkan berkeinginan untuk tidak merilis game tersebut setiap tahun.
Dalam sebuah artikel yang memberikan gambaran mengenai reaksi internal Activision Blizzard atas akuisisi tersebut, Bloomberg melaporkan bahwa “para karyawan dengan tingkat yang tinggi” telah berdiskusi untuk meninggalkan jadwal perilisan Call of Duty yang ada saat ini. Saat ini, Activision masih terus menghadirkan game Call of Duty baru setiap tahunnya dengan bentuk merotasi studio game tersebut, sebuah strategi yang terbukti tidak cocok sejak perilisan Warzone.
Para developer ini mengatakan bahwa memperlamban arus perilisan franchise tersebut kemungkinan akan mendapatkan sambutan yang positif terutama para gamer yang sudah merasa bosan dengan arus perilisan Call of Duty. Artikel dari Bloomberg mengutip bahwa penjualan Call of Duty: Vanguard telah turun sebanyak 36 persen di Inggris, meskti tetap berhasil merajai chart penjualan di tahun 2021 kemarin. Dilansir dari Bloomberg, perubahan ini kemungkinan tidak akan terjadi sampai dengan “tahun depan atau tahun selanjutnya.”
Call of Duty: Vanguard secara umum dikatakan mengalami “Call of Duty Fatigue” sebuah label yang diberikan kepada perilisan lainnya yang dibawah performa seperti Call of Duty: Infinite Warfare. Sejumlah pertanyaan juga sempat muncul yang mempertanyakan Call of Duty menghadirkan Perang Dunia 2 lagi dengan jarak yang relatif singkat setelah Call of Duty: WWII yang dirilis pada tahun 2017 kemarin.
Sumber: IGN