Data Capcom Yang Bocor Ungkap Dragon’s Dogma 2, Street Fighter 6, dan Yang Lainnya
Dampak dari kebocoran data besar-besaran Capcom masih terus berlanjut, karena semakin banyak game yang sedang dikembangkan perusahaan tersebut bocor di dunia maya. Dimana terdapat sebuah gambar yang bocor, yang menunjukan sebuah jadwal pengembangan Capcom untuk waktu empat tahun kedepan, dan sebagian daftar tersebut kemungkinan benar, termasuk daftar untuk Dragon’s Dogma 2, dan Street Fighter 6.
Pada awal minggu ini, Capcom memberikan konfirmasi bahwa mereka telah menjadi korban dari serangan ransomware, yang berakhir pada akses illegal ke server mereka. Capcom mengatakan, informasi korporat, karyawan, dan pelanggan kemungkinan diambil dalam serangan tersebut. Selanjutnya, berbagai material yang ada dari bocoran tersebut telah dirilis di Internet, meski tidak bisa memverifikasi semuanya, salah satu sumber yang dekat dengan Capcom mengatakan bahwa kebanyakan dari data yang bocor tersebut asli.
Karena kini lebih banyak informasi yang bocor, dan terus menglir keluar, rencana pengembangan game Capcom selama empat tahun kedepan telah muncul di jagat maya. Jadwal tersebut berisikan campuran dari berbagai sequel dan juga remake, sedangkan yang lainnya hanya terdaftar di bawah codename mereka.
Berikut daftar nama-nama besar dalam jadwal tersebut:
- Resident Evil Outbreak – Q4 FY21
- Dragon’s Dogma 2 – Q2 FY22
- Street Fighter 6 – Q3 FY22
- Rockman [Mega Man in North America] Match – Q3 FY22
- Resident Evil 4 Remake – Q4 FY22
- Monster Hunter 6 – Q2 FY23
- Biohazard Apocalypse – Q3 FY23
- “SSF6” – Q4 FY23
- Final Fight Remake – Q2 FY24
- Power Stone Remake – Q3 FY24
- Ultra SF6 – Q4 FY24
- Resident Evil Hank [likely, “Hunk”] – Q4 FY24
Berbagai sumber memerikan konfirmasi mereka bahwa informasi beberapa game yang dalam daftar tersebut benar, termasuk Dragon’s Dogma 2, dan Street Fighter 6, namun daftar tersebut berpotensi telah kadaluarsa.
Capcom mendeteksi serangan ransomware pada dini hari tanggal 2 November 2020. Serangan tersebut “menghancurkan dan mengenkripsi data” di server Capcom dan organisasi kriminal Ragnar Locker mengirim pesan kepada perusahaan tersebut untuk meminta uang tebusan untuk informasi yang mereka dapatkan.
Sumber: IGN