Dilaporkan Lonjakan Harga Pada Lelang Game Retro Adalah Sebuah Penipuan
Game retro, dan game NES, terutama, mengalami gelembung spekulasi belakangan ini, hal ini berkat penjualan yang dilakukan oleh Heritage Auction. Diantara game tersebut adalah sebuah game dari Super Mario Bros. yang dilelang dengan harga 2 juta USD atau sekitar 28,8 miliar Rupiah. Dan belum lama ini, harga penjualan game retro sepertinya meningkat. Berdasarkan sebuah laporan terbaru, mengindikasikan bahwa penipuan menjadi salah satu kontrobusi meningkatnya harga-harga game retro.
Pada tanggal 23 Agustus kemarin, Jurnalis Karl Jobst memposting sebuah video berdurasi 52 menit yang melakukan penyelidikan pada Wata Games, dan Heritage Auctions. Laporannya mengindikasikan bahwa kedua perusahaan tersebut bekerja sama untuk meningkatkan harga dari game koleksi, termasuk harga game NES yang tidak masuk akal.
Wata Games sendiri terspesialisasi dalam memberikan rating mengenai kualitas game fisik retro. Perusahaan tersebut memberikan rating pada setiap game berdasarkan integritas disk, atau cartridge, serta kemasannya, termasuk game Skyrim yang belum lama ini dijual dengan harga 600 USD. Menurut Jobst, eksekutif Wata tengah meninjau game yang mereka miliki dan memberi game tersebut skor tinggi. Tindakan ini memungkinkan game untuk dijual dengan harga tinggi di rumah lelang Heritage Auctions. lebih lanjut, ia menuduh bahwa eksekutif Heritage adalah konspirator dalam penipuan dan menggunakan label harga yang menarik perhatian untuk menciptakan gelembung dalam market koleksi game.
Kedua perusahaan tersebut terlibat dalam lelang 1.5 juta USD pada bulan Juli kemarin. Heritage kemudian memecahkan rekor harga tersebut dengan penjualan game 2 juta USD kurang dari satu bulan kemudian. Dilansir dari Jobst, patern ini dimulai pada tahun 2019, ketika sebuah game SUper Mario Bros. dijual dengan harga lebih dari 100 ribu USD di pelelangan.
Pembelinya terdiri dari tiga orang, satunya merupakan co-founder dari heritage Auctions. Yan glain adalah founder dari retailer yang berafiliasi dengan Wata, Just Press Play. Wata dan Heritage kemudian menggunakan suara media untuk mengumumkan penjualan tersebut. Jobst merangkum, “Jadi yang kalian lihat di sini, pemimpin dari rumah lelang membeli sebuah game dengan harga rekor, dan kemudian membuat sebuah perilisan pers mengenai pembeliannya, yang kemudian, dirinya sendiri dan presiden dari perusahan pemberi rating menyatakan bahwa nilai game telah meningkat.”
Jobst juga menuduh bahwa kedua perusahaan berusaha keras untuk mengkontrol informasi mengenai produk mereka. Mereka melakukannya dengan menggabungkan konspirasi dan membeli publikasi online yang ditargetkan kepada para kolektor game. Ia juga menemukan bukti bahwa Wata menaikan harga game yang dimiliki oleh para eksekutif perusahaan. Salah satunya dengan memberikan skor yang tinggi.
Tentunya kedua perusahaan ini megeluarkan pernyataan untuk menepis tuduhan Jobst, dengan juru bicara dari Wata menyebutnya “tidak mendasar, dan memfitnah.” Namun, satu hal yang tidak dapat dibantah adalah kedua perusahaan mendapatkan keuntunganyang signifikan dari pelelangan cartridge NES yang memiliki harga yang tinggi.
Sumber: Gamerant