Dua Dekade Yang Lalu Blizzard Bisa Saja Telah Menjadi Bagian Dari Microsoft
Mantan wakil presiden Xbox, Ed Fries mengatakan bahwa ia pernah mencoba membeli Blizzard beberapa kali pada saat dirinya masih berada di Microsoft.
Dalam sebuah podcast dengan XboxEra, Fries mengatakan bahwa akuisisi tersebut masuk akal mengingat sejarah Microsoft dengan platform PC, dengan menyebutkan, “Saya adalah penggemar berat Blizzard. Jika kalian berpikir tentang akar dari bosnis gaming PC kami, adalah real time strategy… Warcraft, tentu saja merupakan produk terbesar mereka.”
ICYMI:
The latest XboxEra Podcast is now available on demand!
Sik and Nick were joined by former Xbox Team and Microsoft legend Ed Fries and it's a chat you won't want to miss!#Xbox #Gaming #Podcast https://t.co/hgO6qiP3MH
— XboxEra (@xboxera) April 17, 2022
Pada tahun 1994, perusahaan pembelajaran software, Davidson and Associates mengakuisisi Blizzard yang saat itu bernama Chaos Studios. Pada 1996, Davidson and Associates diakuisisi oleh Cendant Software. Cendant kemudian dijual bersamaan dengan Blizzard di tahun 1998, dimana kemudian dibeli oleh studio game PC, Vivendi. “Blizzard dijual untuk kedua kalinya. Dan Saya melakukan bid, dan untuk kali ini Saya dikalahkan oleh perusahaan air Prancis,” jelas Fries. Perusahaan utilitas air Prancis ini telah membuat terobosan strategis ke dalam game, dan mengakuisisi saham developer seperti Ubisoft, meskipun Vivendi kemudian menjual saham Ubisoft miliknya di tahun 2018 setelah akuisisi yang gagal.
Fries mengatakan bahwa setelah Blizzard membuat World of Warcraft, studio tersebut menjadi tidak mungkin untuk dibeli. Namun, hal tersebut terbukti salah dengan Microsoft kemudian membeli Activision Blizzard pada bulan Januari tahun ini.
Selain Blizzard Microsoft juga hampir membeli Westwood Studios, perusahaan yang berada di belakang Command & Conquer, namun disalip oleh EA.
Sumber: IGN