“JRPG” Dianggap Diskriminatif, Hideki Kamiya: Kita Seharusnya Bangga!

Membahas istilah di dalam game tentunya cukup banyak, namun ada satu sebutan yang sangat terkenal, terutama dalam ranah game RPG, yakni JRPG. Istilah JRPG sendiri langsung merujuk kepada sebuah game RPG dari developer Jepang, yang membedakan dari developer-developer RPG yang notabene kebanyakan adalah developer barat. Namun ternyata istilah JRPG sendiri dirasa memiliki konotasi yang negatif.

Asal Istilah JRPG

Istilah JRPG sendiri dimulai pada awal tahun 90-an dimana digunakan para gamer atau mereka yang berkecimpung dalam industri game untuk membedakan antara game RPG yang dibuat untuk platform PC yang mayoritas di dominasi oleh developer baragt, dengan game RPG untuk konsol yang mayoritas di dominasi oleh developer Jepang, seperti Final Fantasy dan Dragon Quest.

“JRPG” Dianggap Diskriminatif, Hideki Kamiya: Kita Seharusnya Bangga!

Namun tahukah kalian ternyata istilah ini dianggap sebuah hal yang diskriminatif untuk sejumlah developer Jepang itu sendiri, hal ini juga disebut dirasakan oleh para pengkritik game juga.

Baru-baru ini dalam wawancara antara Skill Up dengan Naoki Yoshida terungkap kalau Yoshi-P juga tidak nyaman dengan istilah JRPG, yang mengatakan bahwa pada masa lalu istilah ini lebih ke arah perbedaan dengan konotasi yang negatif.

Hideki Kamiya: Kita Harusnya Bangga

Namun berbeda dengan developer terkenal lainnya, seperti Hideki Kamiya dari PlatinumGames dalam wawancara terbarunya dengan pihak VGC. Kamiya menjawab panjang lebar kalau istilah JRPG adalah sesuatu yang harus dibanggakan oleh para developer Jepang. Mengenai diferensiasi tentunya ada karena perbedaan budaya yang ada. Ia mengambil contoh seperti komik Fist of the North Star versi Jepang yang menggunakan kata DoDoDoDo sebagai bentuk ungkapan situasi yang tegang, sedangkan ketika di terjemahkan ke barat menjadi Vrooom untuk suara motor. Contoh lainnya lagi ia membandingkannya antara Kratos dari God of War dengan Bayonetta, dimana bentuk fisik kedua karakter ini berbeda 180 derajat, dengan Kratos yang terlihat kuat dan bisa membunuh dewa, sedangkan Bayonetta yang terlihat tidak mungkin bisa melakukannya.

“JRPG” Dianggap Diskriminatif, Hideki Kamiya: Kita Seharusnya Bangga!

Ringkasnya, menurut Kamiya JRPG adalah sebuah istilah untuk sebuah game RPG yang hanya bisa dibuat oleh kreator Jepang dengan keunikan mereka sendiri. Kamiya sendiri bahkan berpendapat kalau seseorang seharusnya memiliki goal untuk membuat sebuah game yang pantas menyandang gelar “King of JRPG”.

Namun berbeda dengan istilah game Retro, Kamiya mengakui ia tidak menyukainya dan lebih suka menyebut game-game itu dengan sebutan game lawas atau game klasik.

Bagaimana dengan kalian sendiri? Apakah kalian juga termasuk yang suka menggunakan istilah JRPG?


Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.

 

Sumber: VGC

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More